BACA JUGA:Dikejar ke Jalan Buntu, Belasan Remaja Gagal Ikut Tawuran di Jalan Soekarno-Hatta Palembang
“Mereka akan menjadi duta sekaligus corong sosialisasi dan informasi ke remaja lainnya. Agar mau melanjutkan sekolah, dan tidak ikut tawuran,” pungkas Harryo.
Terpisah, Kapolsek SU I Kompol Tatang Yulianto SIK, menambahkan ada puluhan anak yang bersedia ikut kelas program belajar, dari hasil pendataan bhabinkamtibmas-nya.
“Terbanyak usia pelajar SMP dan SMA, atau setara kejar Paket B dan C,” imbuhnya.
Melalui program pimpinan ini, Tatang berharap targetnya tiga bulan ke depan tidak ada lagi terjadi tawuran.
BACA JUGA:Ridho Yahya ‘Bulan Madu’ di Akhir Masa Jabatan, Banjir Dukungan-Like dari Warganet: So Sweet
“Selain penindakan dan penegakan hukum ke pelaku tawuran, kami juga melakukan pendekatan secara langsung kepada remaja tersebut,” tambahnya.
Salah satunya yang saat ini sudah mereka lakukan, mengajak para remaja nongkrong bareng di Mapolsek SU I.
Daripada nongkrong di tempat lain yang tidak jelas, berpotensi tawuran dan begal.
“Ini yang terus kami dorong, agar berlanjut. Melalui momen itu, kami bisa lakukan pembinaan kepada remaja-remaja itu,”pungkasnya.
BACA JUGA:Bersiap-siap Tawuran Sambil Live di Instagram, Oknum Pelajar di Palembang Bawa Parang Panjang
Sebelumnya, Disdik Provinsi Sumsel, sudah menyiapkan sanksi tegas menyikapi banyaknya aksi tawuran yang melibatkan pelajar belakangan ini.
“Terbukti melanggar hukum, kami akan keluarkan siswa tersebut dari sekolah. Silahkan pilih kejar paket,” tegas Kabid SMA Disdik Sumsel Drs Joko Edi Purwanto MSi.
Dia menyayangkan, karena sudah sudah berulang kali diinggatkan.
Bahkan, pihaknya telah mengimbau sekolah untuk meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa.
BACA JUGA:Berikan Rasa Aman, Polrestabes Palembang Gelar Razia Skala Besar, Sasar Begal hingga Tawuran