PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Polemik puluhan mahasiswa Akamigas gelombang kedua yang disekolahkan serta diberikan beasiswa oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih di zaman Covid tak kunjung usai.
Para orang tua berikut mahasiwa yang mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan di PEM Akamigas Cepu, mendatangi kantor Wali Kota Kota Prabumulih, Kamis 20 Juli 2023.
Kedatangan mereka tak lain untuk meminta pelunasan 75 persen untuk pembayaran SPP semester 4 semester yang tersendat.
"Tujuan kami datang kesini untuk menanyakan bagaimana pembayaran beasiswa PEM Akamigas yang sementara ini tersendat," ujar salah satu orang tua siswa.
BACA JUGA:Syarat Lengkap, Wako Usul Pembangunan PEP Akamigas di Prabumulih
Pihaknya meminta Pemkot membayarkan SPP full 100 persen untuk semua semester dari awal hingga akhir.
Hanya saja, ditanya apakah mereka ada MoU saat keberangkatan anak nya? Para orang tua mengaku tak memegang MoU dan hanya asal tanda tangan saja tanpa membaca lebih detail.
"Kami tidak tahu isinya, kami hanya tanda tangan saja," klaimnya.
Salah-satu mahasiswa, AN mengaku, di MoU awal memang Pemkot memberikan MoU dan hanya sanggup memberikan banatuan 25 persen.
BACA JUGA:Mahasiswa PEM Akamigas Terancam dipulangkan, Orang Tua Ngadu ke Dewan
"Tapi di semester selanjutnya, ada MoU lagi dimana Pemkot sudah bersedia 100 persen," klaimnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih menyayangkan adanya aksi orang tua mahasiswa gelombang kedua yang mendapatkan beasiswa serta disekolahkan ke PEM Akamigas Cepu oleh pihaknya, namun kini justru "menuntut" pembayaran 100 persen untuk SPP semester 1 hingga semester 4.
Betapa tidak, Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menyebutkan, sebelum mahasiswa gelombang kedua diberangkatkan, Pemkot sudah mewanti-wanti para orang tua siswa.
"Kita bilang dak punya duit, kita idak nak ngirim (memberangkatkan mahasiswa, red), duit dak ada karena Covid," ujar Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, Kamis.
BACA JUGA:Barang Praktik Kerja Akamigas Bernilai Rp 30 Juta Dilaporkan Hilang Dicuri