“Awal berdiri Al Zaytun itu tempatnya gersang dan lingkunnga kurang bagus, setelah ada Al Zaytun tempat itu jadi indah, banyak ojek, banyak pekerjaan, pasar-pasar banyak pembelinya,” urainya.
Yang kedua, seorang mukmin dan mukmin lainnya seperti bangunan rumah. Satu sama lain saling menguatkan.
Contohnya Panji Gumilang dengan guru, oran tua wali, karyawan alumninya setipa 1 Muharam berdatangan. Ikatanyanya kuat.
“Jadi hidupnya tidak seperti lalat, kalau lalat hanya merusak mengigit, merusak pohon, ibaratanya manusia memfitnah, menyebar berita bohong hoaks, hidupnya seperti lalat,” tudingnya.
Yang ketiga, hidupnya bersatu punya rasa setia kawan dan solidaritas tinggi dengan sesamanya.
“Sesama mukmim saling mecintai, bersaudara satu sama lain. Saat Nyawa sudah di ubun-ubun masih memikirkan orang lain,” cetusnya.
Katanya, meksipun orang ingin menghancurkan Panji Gumilang dan Al Zaytun, pendukungnya selalu tolong menolong, saling melidungi.
“Ikatan batinnya sangat kuat. Meski berbondong-bondong ingin memojokkan Panji Gumilang,” paparnya.
Panji Gumilang tetap tabah, supaya pendidikan Al Zaytun berguna untuk bangsa dan negara, bahkan untuk kemajua negara Indonesia.
Video ini pun menuai tanggapan netizen, meski terputus tak sampai kepoin keempat seperti dimaksud pak tua tadi.
Diantaranya komentar dari @kecebong hoki: “Setelah adanya azzaytun semuanya JD yahudi”, tulisnya.
@Ade_Ginting21: “Tawon munvkin,bukan lebah”.