Sehingga Panji merasa bantuan pemerintah itu luar biasa besar.
"Sehingga kita agak longgar mencari kekurangan yang 63,4 persen itu. Perbulannya hanya Rp 6 m yang perlu kita cari," ungkap Panji Gumilang.
Selama ini Panji Gumilang berkoar-koar seolah-olah ponpes yang dipimpinnya itu, tidak bergantung dari siapapun. Bahkan dirinya perna melontarkan bila pesantren itu mandiri dalam segala hal.
Panji Gumilang menjadi perhatian publik, setelah menggelar shalat Idul Fitri perempuan dan laki-laki bercampur. Selanjutnya berlanjut dengan berbagai kontraversinya. Hingga masyarakat Indramayu menggelar demontrasi atas kontraversinya itu.
Sikap anti kritik diakui alumni satri Ponpes Al Zaytun. Dalam program TVOne, Apa Kabar Indonesia Pagi "Ragukan Al Quran, Panji Pancing Amarah", alumni satri Ponpes Al Zaytun, Muhammad Ikhsan mengungkapkan kondisi internal Al Zaytun itu.
"Kalau bicara tentang Al Zaytun itu, tidak ada yang dikasih kesempatan berbicara, berpendapat. Kalau istilah saya itu ngebebek," kata Ikhsan.
Dia menjelaskan maksud ngebebek, yakni ikut saja apa yang paling depan, yakni pimpinan. Sehingga tidak ada yang bisa membantah atau pun kritik.