Namun, lanjut Monique Rijkers, kebanyakan orang kristen memutus dengan Yahudi, maunya kristen itu berdiri sendiri, tanpa akar Yahudi sama sekali.
“Yudaisme bisa berdiri sendiri tanpa Kristen, sedangan kekristenan tidak bisa berdiri sendiri tanpa Yudaisme”, tegasnya.
“Ingat kita orang kristen memakai Al Kitabnya orang Yahudi. Murid-murid Yesus yang pertama semuanya orang Yahudi”, paparnya.
“Mereka tumbuh dengan pola pikir Yahudi-nya…semuanya kultur Yahudi…Shalom itu perintah Yesus,” cetusnya.
Diceritakan Monique Rijkers, “ada yang bertanya ngapai saya bikin kayak begini? Apa misi kamu?”, urainya.
“Saya nggak punya ambisi, apa-apa, karena saya ke Israel dan saya dapat visi dari Tuhan,” ungkapnya.
“Visi sejak 2016 dan sekarang kita boleh melihat pintu demi pintu mulai dibukakan, yang tidak pernah saya duga sebelumnya,” jelasnya.
Sebelumnya, aktivis pro yahudi ini minta agar Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun diproses hukum jika memang dia salah.
Monique Rijkers merasa kena sial jika ternyata toleransi yang digaungkan Panji Gumilang itu hanya kedok belaka.
Jika itu benar maka aktivis pro Yahudi ini mengakui kalau dirinya sedang sial.
“Saya ketipu mereka,” cetusnya.
Namun dia ragu kalau Panji Gumilang adalah orang di belakang Negara Islam Indonesia (NII).
“Apa iya tiap tahun melulus 7 ribu santri. Santrinya kemana-mana, orang tuanya pasti kan nyium nih anaknya radikal,” katanya.