"Ini beda antara masuk neraka dengan kata-kata sesat mas. Jadi tidak setiap yang sesat itu masuk neraka. Yang menentukan masuk neraka itu Allah. Allah kalau mau ngasih maaf, tidak masuk. Tapi ada kerangka hukum mas," tegas Cholil Nafis.
"Siapapun yang berzina itu dosa, kalau ada orang yang mengingkari bahwa zina itu haram, dia mengatakan tidak haram, itu sesat. Tapi mungkin Allah memaafkan, itu soal masuk neraka. Soal hukum lain lagi.
Jadi jangan disamakan antara masuk neraka dengan ketentuan hukum," tegas Cholil, yang sempat membuat Helmi terdiam.
BACA JUGA:Mati-matian Bela Panji Gumilang, Gelar Dosen UIN Syarif Hidayatullah Diragukan Sayyidmahdibinyahya
Helmi melanjutkan kebodohannya di depan Cholil. Menurutnya, Allah SWT mengatakan sesat, siapa yang menentukan sesat? hanya Allah yang tahu. Ketika orang melanggar yang haram, dia hanya melanggar yang haram.
"Dia berdosa tentu saja, misalnya berzina. Setelah dibuktikan dia berzina, ternyata penisnya masuk ke dalam vagina, seperti kata hadist ya. Dia berdosa kalau terbukti, dia dirajam. Bahwa setelah dia berdosa, apakah dia masuk neraka atau surga itu urusan Allah SWT," kata Helmi.
Lagi-lagi pernyataan Helmi dimentahkan Cholil dengan santai. Menurut Cholil, tidak perna MUI memvonis masuk neraka. Sehingga Helmi membantah yang tidak perna dikatakan MUI.
"Perna nggak kami mengatakan soal masuk neraka? kan nggak perna. Anda membantah yang tidak kami katakan. Anda membantah dalam hayalan anda sendiri ya. Saya mengatakan, anda sudah bisa memahami yang sudah kami sampaikan," tegas Cholil.