BACA JUGA:Ini 8 Tips Investasi Emas Sekarang, Slow tapi Pasti, menuju Masa Tua Kaya Raya
Namum perlu diingat ORI memiliki potensi Capital Gain and Loss yang artinya harga dapat mengalami kenikan dan penurunan tergantung aset negara,
Bagi masyarakat yang ingin memulai berinvestasi ORI dapat dengan nominal terendah yakni Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.
Saving Bonds Ritel (SBR)
Saving Bonds Ritel merupakan produk surat hutang dengan risiko rendah. Saving Bonds Ritel mirip seperti tabungan, masyarakat dapat mulai berinvestasi dari Rp1 juta dan maksimal hingga Rp3 miliar.
BACA JUGA:Investasi Emas Tersimpan Aman Agar Hari Tua Terjamin Sejahtera, Ini Pilihannya, Nomor 1 Gratis
Saving Bonds Ritel memiliki kekurangan dibandingkan Obiligasi Negara Ritel Indonesia, yakni SBR tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Namun, investasi SBR memiliki fasilitas pencairan lebih awal (early redemption) dengan nilai pencairan maskimal 50 persen dari total kepemilikan
2. SBN Syariah
Berbeda dengan SBN Konvensional, SBN Syariah dikelola dengan prinsip syariah Islami.
BACA JUGA:Raup Cuan dari Investasi Emas Berpotensi Tua Kaya Raya, Pilih Jangka Waktu yang Pas!
Masyarakat yang memilih berinvestasi dengan surat beharga jenis ini, seperti menyewakan aset berwujud pada pemerintah dan akan menerima uang sewa atau ujrah sebagai imbalnya
Seperti SBN Konvensional, SBN Syariah juga terbagi menjadi dua golongan yakni Sukuk Ritel Indonesia (Sukri) dan Sukuk Tabungan
Sukuk Ritel Indonesia (Sukuri)
Sukuk Ritel Indonesia sebernya mirip dengan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), hanya saja sistem pengelolaanya dilakukan secara syariah Islami, Sukuk Ritel Indonesia diperdagangkan di pasar sekunder dan memiliki potensi Capital Gain and Loss.
BACA JUGA:Ini 4 Keunggulan Berinvestasi Emas Batangan atau Perhiasan