Taufik Hidayat, peneliti Al Zaytun mengaku tak heran. Katanya yang mendaftar itu anak dari para pengikut Panji Gumilang sendiri, dari sayap teritorial NII KW 9 yang banyak itu.
“Seribu itu orang-orangnya doang. Nggak banyak itu, orang-orang yang di teritorial yang dicuci otaknya,” cetus Taufik dikutip di YouTube TVOneNews.
Kata Taufik, Ponpes Al Zaytun hanyalah cover dari sayap teritorial NII.
Ditengah masalah yang menerpa Al Zaytun tapi masih ada seribu calon santri yang mendaftar.
“Seribu itu orang-orangnya doang. Nggak banyak itu, orang-orang yang di teritorial yang dicuci otaknya,” cetus Taufik lagi.
Apalagi, lanjut, Taufik, anggota NII itu 2007 anggota NII itu ada 180 ribuan orang dan mereka mampu mengumpulkan dana yang luarbiasa.
Sedangkan orang-orang kuat yang dekat Panji Gumilang selama ini hanya dibohongi.
“Sosok-sosok penting itu dibohongi aja sama Panji Gumilang dengan kemegahannya itu,” tegas Taufik lagi.
Menurutnya, orang boleh terpukau dengan kemegahan Al Zaytun, namun dibalik itu ada tragedi kemanusiaan yang luarbiasa.
“Bayangkan ya orang boleh terpukau Al Zaytun itu besar, mewah, santrinya makan teratur, tapi ribuan pekerja disana ngontrak dan hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan itu bisa lima keluarga,” ungkap Taufik.
Menurut Taufik, Ponpes Al Zaytun itu hanyalah cover. Diluar itu ada sayap teritorial.
“Al Zaytun itu sayap fungsional, NII KW 9 adalah sayap terirorialnya yang ada di Jakarta Raya, di Bandung,” urainya.
Menurut Taufik, Panji Gumilang adalah mbahnya kesesatan.