"(Al Zaytun) Tidak kooperatif. Tidak bersedia (menerima kunjungan MUI)," ungkap Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar.
Meski Al Zaytun enggan menerima Tim MUI MUI Pusat, tim akan tetap datang.
Tim dari MUI Provinsi Jabar dan Kabupaten Indramayu itu juga telah mengumpulkan data Pondok Pesantren Al Zaytun.
Menurut Rafani, Al Zaytun enggan menerima Tim MUI dengan alasan tahun 2023 ini banyak kesibukan.
Bahkan, surat dari MUI Pusat, hanya dibalas Sekretaris DMK, bukan pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang.
"Diterima atau tidak, Tim MUI akan tetap turun ke Al Zaytun tanggal 21 Juni 2023 ini," katanya.
Beberapa waktu lalu, sebuah video beredar di media sosial, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mencak-mencak.
Laki-laki yang kerap membuat kontroversial itu sepertinya merasa kesal kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
BACA JUGA:Ampun! Ribuan Warga Indramayu Geruduk Al Zaytun, Panji Gumilang Ngamuk Minta Surat Tugas ke Pendemo
"Terserah! mau difatwai MUI haram, mau makruh, maupun halal. Majelis ulama tidak punya hak. Dia hanya ulama. Bukan Tuhan, Bukan nabi, bukan rasul," kata Panji Gumilang.
Dalam video yang diperkirakan berada di Pondok Pesantren Al Zaytun, di depan para santrinya, Panji Gumilang mengajak untuk merdeka. Bahkan, dia mengajak memerdekakan roh.
"Kita harus merdeka. Merdeka apa namanya roh. Kita punya roh kan? Mengapa punya roh karena hidup. Merdekakan roh kita ini, setelah merdeka. Akal, punya akal kan, merdekakan akal supaya fikirannya bagus. Setelah itu merdekakan ilmu. Itu namanya manusia merdeka itu Rahmatan lil'alamin," katanya berapi-api.
Diduga penyebab Panji Gumilang mencak-mencak, lantaran didatangi MUI atas beberapa kontraversinya selama ini.
Sehingga Panji Gumilang merasa kesal kepada MUI, yang telah menggap apa yang dilakukan selama ini, melenceng dari ajaran Islam.