Indonesia Bakal Alami Musim Kemarau Lebih Kering Usai Dilanda Suhu Panas

Sabtu 10-06-2023,17:55 WIB
Editor : Rahmat

Munculnya El Nino tidak hanya mengurangi jumlah curah hujan, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah hot spot. 

Hal ini akan lebih meningkatkan pemeliharaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

BACA JUGA:5 Bentuk dan Ciri Malaikat yang Ditulis dalam Al Quran, Jibril Kalah Tampan dengan Orang Ini, Siapa Dia?

Sedangkan El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia merupakan fenomena dimana suhu permukaan laut (SML) menghangat di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. 

Pemanasan SML ini menyebabkan pergeseran potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke  Pasifik tengah, sehingga  mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. 

“Kombinasi fenomena El Niño dan IOD positif yang diperkirakan terjadi pada semester ke II 2023 berdampak pada penurunan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia pada musim kemarau 2023,” kata Dwikorita Rabu 7 juni 2023.

Berpotensi Suhu Meningkat

Secara terpisah, Koordinator  Analisis Perubahan Iklim BMKG Supari mengatakan, suhu di Indonesia bisa naik akibat El Nino. 

BACA JUGA:6 Tanda Orang Meninggal Husnul Khotimah, Diantaranya Dahi Berkeringat

“Ya suhu udara rata-rata biasanya naik karena El Nino,” kata Supari, Jumat 9 Juni 2023. 

Namun, dia menjelaskan bahwa kenaikan suhu  tidak berarti kenaikan.

Secara global, suhu naik 0,5 persen di atas normal selama El Nino. 

“Namun, ada perbedaan yang signifikan jika mengacu pada tren  jangka panjang pemanasan global,” jelasnya.

BACA JUGA:3 Shio Dihujani Rezeki Nomplok, Hidupnya Sejahtera dan Aman Sentosa

Supari menjelaskan, BMKG  mengeluarkan peringatan bahwa El Nino dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. 

Meski demikian, fenomena tersebut juga menimbulkan dampak lain, yakni adanya asap yang berbahaya bagi kesehatan. 

Kategori :