“Ya, sudah tiga kali,” ujar ayah kandung si ibu, Abdul Hamid (58) kepada polisi di Polda Sumsel.
Abdul Hamid mengaku hanya bekerja sebagai tukang ojek dan dia juga yang saat ini merawat anak pertama Weni Agustin.
Abdul Hamid menjelaskan Weni Agustin bersama suaminya Erik, yang saat ini entah dimana punya tiga orang anak.
Yang pertama dirawat Abdul Hamid, yang kedua meninggal, dan yang ketiga Raska Aditya (1 tahun), bayi yang dibuang di depan SPBU itu.
Hamid tinggal di Gang Famili Setia, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.
Anaknya, Weni Agustin mengalami gangguan kejiwaan dan sedang menjalani pengobatan (rawat jalan) di RS Ernald Bahar.
Weni Agustin tinggal terpisah, dia tinggal ngekos berpindah-pindah, dan terakhir tinggal di komplek Jakabaring Sport Center atau tepatnya di belakang Bank Sumsel Babel.
BACA JUGA:Bayi Laki-laki Dikerumuni Semut Ditinggal di Depan SPBU Tangga Takat Palembang
Diadopsi Pasangan Personel Polda Sumsel
Raska Aditya, bayi berusia satu tahun yang ditemukan di depan SPBU Tangga Takat dan dikerumuni semut akhirnya diadopsi.
Bayi malang itu diadopsi pasangan personel Polda Sumsel yang pertama kali menyelamatkan bayi laki-laki tersebut.
Hal itu dilakukan, karena tak ingin terjadi hal buruk yang akan dialami bayi.
Kasubdit 5 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Raswidiati Anggraini SIK MH, pihaknya melakukan mediasi bersama keluarga bayi dan Pekerja Dinas Sosial Provinsi Sumsel.