“Saat ini kita melakukan bahan-baku dengan mengelola dari kelompok tani kita dan meresonasi menggandeng tengkulak petani nanas di Prabumulih ataupun kelurahan Karang Jaya namun belum bisa banyak menyerap karena kapasitas produksi belum memadai hanya sampai 5-6 kg buah nanas perhari,” bebernya.
Disinggung bagaimana dengan peranan pemerintah? Ateng mengaku untuk rumah produksi saat ini sudah disupport pemerintah dan sudah dibantu.
"Makanya kita targetkan untuk tingkat kapasitas kita dari hasil ini bisa membeli alat lebih besar,” tukasnya.