Keripik Nanas Sekance, Oleh-Oleh Khas Prabumulih Buatan Lokal
PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Pusat agrowisata nanas dan pusat edukasi di Desa Karang Jaya, Kelurahan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, sudah banyak inovasi. Pusat agrowisata tersebut diresmikan pada bulan Februari 2023 lalu. Inovasinya adalah petani lokal di pusat agrowisata memproduksi langsung keripik nanas Sekance.
Produksi keripik Sekance ini menarik perhatian pengunjung.
Di pusat agrowisata yang mempunyai luas sekitar 12 hektare tersebut, pengunjung disajikan pemandangan sejumlah ibu-ibu petani berkumpul di sebuah pondok di belakang bangsal pengolahan nanas pascapanen, Senin 29 Mei 2023.
Ibu-ibu tersebut justru asyik mengupas buah nanas yang sudah dipanen. Nanas yang telah dikupas dibagi empat bagian dan dipotong kecil dan tipis membentuk kipas.
Nanas kemudian direndam di air garam, didiamkan di balam boks prizer. Setelah beberapa menit kemudian, nanas digoreng di dalam penggorengan khusus, dikeringkan minyaknya lalu dikemas di dalam plastik Sekance.
"Untuk 1 kali goreng, bisa memuat 5-6 kg buah nanas dengan pengaturan suhu sendiri. Waktu penggorengan juga bisa memakan waktu 2,5 – 3 jam,” ujar Siska Antoni, ketua Kelompok Tani Karya Muda, dikutip prabumulihpos.bacakoran.co, Selasa 30 Mei 2023.
BACA JUGA:KPU Prabumulih Temukan 2 Bacaleg Berstatus Ganda, Didaftarkan Oleh 2 Parpol
Sambil memandori ibu-ibu bekerja, Ateng, -panggilan Siska Antoni- memperlihatkan keripik nanas yang sudah diolah dan dikemas.
“Sebelumnya, kita siapkan buah nanas pilihan yang berasal dari agrowisata ini,” katanya.
Lanjut Ateng, sudah 6 bulan pihaknya berinovasi hingga menemukan resep keripik nanas Sekance. Namun, baru sekarang diproduksi secara massal.
"Perhari kita bisa produksi 100-500 peaces keripik saja, karena kapasitas kita belum besar,” terangnya mengaku 1 keripik dijual seharga Rp15 ribu/pcs dengan berat bersih 100 gram.
Kemudian untuk bahan baku yang digunakan, biasanya perminggu menghabiskan 1.000 buah nanas grade C yang sudah asli matang pohon tanpa dibuat/rekayasa masaknya.
Masih kata dia, adapun pangsa pasarnya saat ini baru di lokal dan beberapa dijual secara online.
BACA JUGA:Kaki Bocah SD di Prabumulih Dilindas Kereta Api Barang hingga Remuk, Begini Nasibnya