Ponpes Al Zaytun Diujung Tanduk! Wapres Ma'ruf Amin Perintahkan Kemenag dan MUI Periksa Panji Gumilang
SUMEKS.CO - Berang, Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin, instruksikan Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), segera memanggil Panji Gumilang untuk dimintai klarifikasi soal salam Yahudi.
Lagu Israel atau salam Yahudi yang digemahkan Panji Gumilang, Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu Jawa Barat, beberapa waktu lalu, ikut mengusik hati Wapres Ma'ruf Amin.
Melihat kehebohan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun Indramayu, membuat Ma'ruf Amin berang. Terlebih, soal salam Yahudi yang digemahkan Panji Gumilang di dalam Masjid Ponpes Al Zaytun.
Dikutip dari berbagai sumber, Minggu 14 Mei 2023, Ma'ruf Amin yang juga pernah menjabat sebagai Ketua MUI, langsung merespon cepat dan menginstruksikan Kemenag RI dan MUI pusat untuk segera menindaklanjuti peristiwa tersebut.
"Saya minta Kemenag dan MUI segera membahas masalah ini, agar tak menjadi kemarahan masyarakat," tegas Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin mengatakan, polemik di Ponpes Al Zaytun yang kian merebak dan menyebar luas ini harus segera diambil tindakan yang serius. Hal ini guna menjaga ketenangan dan menghindari hal yang tidak diinginkan ditengah masyarakat.
Terlebih, ini sudah menyangkut isu agama. Ma'ruf Amin menilai, Indonesia yang merupakan mayoritas muslim pasti akan terusik, jika terjadi isu agama yang sudah melenceng dari syariat Islam.
Apalagi sambung Ma'ruf Amin, saat ini sudah mendekati tahun politik. Jangan sampai, karena persoalan seperti ini menambah ketegangan masyarakat, dan akhirnya bisa mengakibatkan perpecahan.
"Mendekati pemilu saja sudah rawan. Jadi jangan sampai karena hal seperti ini menambah ketegangan," kata Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menuturkan, soal salam Yahudi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun membuat pemerintah setempat ikut kaget.
Pasalnya, sepengetahuan Nina, Pesantren Al Zaytun layaknya seperti Ponpes pada umumnya, yang mengajarkan sesuai syariat Islam dan mengikuti peraturan pemerintah.
"Baru tahu kalau ada salam Yahudi pas sudah viral di media sosial. Cukup kaget juga ya mendengar kejadian seperti itu," ujar Nina.