“Tapi tidak sedikit juga media atau akun-akun bodong yang yang mengatasnamakan media buat berita-berita hoaks, atau fitnah ini”.
Itu sanksi adat, lanjut Marcel, diadakan seperti itu karena kesalahan kata-katanya yang menimbulkan kesalahpahaman.
“Jadi kalau kamu lihat di video berikut ini yang gua membahas, hoaks dan fitnah. Seputar gua dan Ida Dayak. Di video tersebut ada kata-kata gua yang menirukan komentar-komentar dari pembela perdukunan nih, yang sering komentar di kolom komentar ilmu merah nih,” jelasnya.
Dengan kata-kata:
“Wah lo kalo gak percaya datang ke kalimantan, datang lo ke dayak, yang kayak gitu gitu tuh,” kata Marcel.
“Nah, salahnya gua adalah diakhir kalimat: Ya udah tunjukin orang mana yang harus gua temuin, itu…gua baru nyadar juga ketika ada yang mengkritisi. Harusnya gak usah pakai kata orang,” terangnya.
“Harusnya pakai kata dukun kalau tujuannya ke dukun, walaupun di kalimat berikutnya gua menyatakan: “Ya udah arahin dukun mana yang harus gua datangin, tunjukkan kesaktian apa? Gua akan praktikkan sama persis dan bongkar sama persis kayak gitu,” tuturnya.
“Tapi sayangnya gua disitu keceplosan dan bilangnya orang disitu. Nah, itulah akibat kata-kata gua tersebut, kekhilafan gua tersebut, ketidaksengajaan gua tersebut, timbul pro kontra, timbul kesalahpahaman, seolah-olah yang gua tantang adalah adat atau suku tertentu,” paparnya.
“Nah, akhirnya ramailah itu pro kontra terkait kalimat tersebut, maka dari itu di video ini gua juga menyampaikan lagi nih permohonan maaf ke masyarakat dayak dan kalimantan akibat perkataan khilaf gua tersebut”.
“Dan, akhirnya gua dikenakan sanksi adat karena telah menimbulkan kesalahpahaman dan kericuhan akibat kesalahan kata-kata gua”.
“Mungkin ada yang berpendapat. Ah lo ngebela diri aja lo. Itu memang beritanya tentang lo ngebongkar Ida Dayak…itu tentang lo meragukana Ida Dayak?”.
“Padahal guys, gua gak pernah meragukan kemampuan ibu Ida Dayak tentang ahli patah tulang, gak pernah sama sekali”.
“Gak pernah bilang itu dukun, gak pernah bilang itu mistis-an juga enggak”.