Pemrakarsa Museum Alquran Al Akbar Syofwatilah Mohzaib Resmi Daftarkan Diri Jadi Calon DPD
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Demokrat Syofwatilah Mohzaib, resmi mendaftarkan diri menjadi Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Benar dek, ini karena dorongan semua teman-teman yang ingin saya mengabdi dan berbuat untuk masyarakat," kata Syofwatilah yang akrab disapa Opat usai mendaftarkan diri di KPU Sumsel, Kamis 11 Mei 2023.
Opat mengatakan, semua kalangan teman dari berbagai profesi ingin dirinya maju dalam Pemilu 2024 dan pindah ke partai politik namun dirinya tolak.
"Akhirnya saya memutuskan untuk maju sebagai calon anggota DPD setelah beberapa waktu lalu ketika saya ketemu dengan Almarhum dan almarhumah kedua orang tuanya," ujar Opat.
Ketika ditanya peluangnya untuk menang dalam Pemilu nanti lanjut Opat menambahkan semuanya tergantung pada Ridho Allah.
"Jika Allah memberikan ridhonya inilah yang terbaik buat saya dan jika Allah tidak memberikan ridhonya itu juga terbaik buat saya, artinya Allah memberikan jalan lain untuk saya berbuat baik bagi umat," ungkap Opat.
Sebelum mendaftar diri H Syofatillah Mohzaib, S.Sos I, pemilik Pondok Pesantren Al Ihsaniyah sekaligus pemrakarsa Museum Alquran Al Akbar.
Awalnya sekadar bermimpi membuat Alquran raksasa ketika menjadi seorang penulis kaligrafi di Masjid Agung Palembang pada tahun 2000.
BACA JUGA:PECAH TELOR ! DPD PKS OKI Serahkan Daftar Bacaleg ke KPU Ogan Komering Ilir
Kemudian Syofwatillah membuat ukiran dari bambu kecil yang dibuat seperti Al Quran. Dengan semangatnya, beliau menunjukkannya ke Marzuki Ali yang menjadi donatur pertama.
Dari sana, sejak 2002 sampai 2009, 30 juz Al Quran telah berhasil dibuat. Lembar-lembar Alquran raksasa dibuat dari kayu khas Palembang yaitu trembesi.
Alquran ditulis sendiri oleh Syofatillah dan disempurnakan oleh tim yang terdiri dari 30 orang untuk menggergaji, mengukir, sampai mengecat kayu.
Pada 2012, museum ini diresmikan oleh presiden saat itu yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan dihadiri 51 perwakilan negara Islam dan dunia.