Khawatir Bahaya Teknologi AI yang Diciptakan Geoffrey Hinton, Mundur dari Google
SUMEKS.CO - Kecerdasan buatan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) makin marak dipelajari di dunia teknologi modern sekarang ini.
Namun kecanggihan dari teknologi ini bisa saja menjadi boomerang dan menciptakan potensi bahaya untuk kehidupan manusia jika disalahgunakan.
Ini juga diungkapkan oleh salah satu ilmuwan penting yang mendapatkan julukan Guru Besar AI, Geoffrey Hinton.
Alasan itu membuat Geoffrey Hinton, mengundurkan diri. Karena bahaya sistem AI yang sudah diciptakannya.
BACA JUGA:Makin Canggih! Teknologi AI Kini Tirukan Suara Presiden Jokowi, Ariana Grande dan Jungkook BTS
Geoffrey Hinton mengundurkan diri dari Google setelah mengabdi beberapa dekade. Dia menyesal dan takut mengenai konsekuensi dari kecerdasan buatan yang sudah dikembangkannya.
Perannya di Google bisa terbilang sebagai pelopor produk-produk yang mengandalkan kecerdasan buatan AI.
Pada tahun 2021 lalu Hinton dan dua kerabatnya menciptakan teknologi AI yang diyakini dapat menjadi kunci dimasa depan.
Dimana kunci dari jaringan AI yaitu saraf pembelajarannya melalui sebuah teks digital.
BACA JUGA:Diabadikan Google Doodle, Siapa Sastrawan Sapardi Djoko Damono?
Kemudian pandangan Hinton mulai berubah mengenai teknologi yang diciptakannya setelah Google dan Open AI mengembangkan chatbot AI.
Hinton berpendapat bahwa produk generatif dari AI dapat menjadi ancaman dan alat menyebarkan informasi yang salah.
Seperti pada teks, foto, vidio, yang tidak sesuai faktanya akan bertebaran didunia maya.
Buruknya lagi sistem ini juga akan menggantikan pekerjaan manusia atau bahkan bisa berdampak bagi beberapa profesi yang bisa digantikan dengan teknologi ini.
BACA JUGA:Hendak Antar Mobil ke Sarolangun Jambi, Warga Jakarta Nyasar di Musi Rawas ‘Tertipu’ Google Maps
Melihat perkembangan dan juga persaingan diera modern semakin meningkat, beberapa produk dengn teknologi AI adalah sesuatu yang tidak dapat dicegah dan dihindari.
Namun Hinton menyebut bahwa pengembangan teknologi AI di google masih dalam kondisi yang aman dengan berbagai produk yang tidak berbahaya bagi publik.
Sebenarnya sebelum adanya teknologi AI ini microsoft sudah lebih dulu mengenalkan kepada dunia tentang chatbot Bing yang terintegrasi langsung melalui mesin pencariannya.
Kemudian hal ini yang mendorong google pada saat itu melakukan hal serupa.
BACA JUGA:Demi Sangingi ChatGPT, Google Pamer Chatbot Al
Inilah yang akan terus terjadi, perlombaan yang dilakukan secara terus menerus oleh teknologi yang akan semakin sulit dihentikan dimasa mendatang.
Dalam unggahan di akun twitter milik Geoffrey Hinton beberapa waktu lalu melalui wawancara The New York Times ia mengkritik namun tidak menyebutkan bahkan menjelekkan nama perusahaan.
“Saya meninggalkan Google agar saya dapat mengkritik Google. Sebenarnya, saya pergi agar saya dapat berbicara tentang bahaya AI tanpa mempertimbangkan bagaimana hal ini memengaruhi Google. Google telah bertindak sangat bertanggung jawab” tulis Hinton dalam akun twitternya.
Namun teknologi AI tidak selamanya buruk karena teknologi ini diciptakan tentunya untuk membantu meningkatkan kualitas di masa depan.
BACA JUGA:Nongol di Google Doodle, Berikut Resep dan Cara Membuat Tempe Mendoan Anti Gagal
Di Indonesia teknologi AI sudah mulai digunakan seperti di bidang pendidikan,kesehatan dan keamanan bahkan di beberapa perusahan besar.
Baru-baru ini stasiun televisi TvOne mengenalkan 3 presenter yang diciptakan oleh teknologi AI atau kecerdasan buatan.
Kemudian pihak Imigrasi Bandara Soekarno Hatta juga baru saja merekrut 4 petugas humas yang juga diciptakan dari teknologi AI.(*)