Efek EL Nino Hampiri Indonesia, Kemarau 2023: Suhu Udara Mendidih, Kekeringan Melanda
SUMEKS.CO - Waspada, ancaman kekeringan diseluruh Indonesia di depan mata. BMKG merilis pada tanggal 24, 25 26 April suhu, Indonesia sangat tinggi.
Mendidihnya suhu di Indonesia akan menghasilkan sinar ultra violet (UV). Patut disadari sinar UV sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Kondisi serupa dialami beberapa negara di Asia.
Seperti India mencapai 50 derajat. Aspal di jalan sampai meleleh.
Fenomena alam ini terdampak dari pengaruh El Nino. El Nino menyebabkan meningkatnya suhu dan membuat iklim berubah menjadi lebih panas.
BACA JUGA:Lebaran Idulfitri 1444 H Keempat, PIM Palembang Banjir Pengunjung
Perubahan iklim secara global ini diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur. Diketahui, El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan di seluruh wilayah di Indonesia.
Ciri terjadi El Nino adalah meningkatnya suhu muka laut di kawasan Pasifik secara berkala dan meningkatnya perbedaan tekanan udara antara Darwin dan Tahiti.
Fenomena ini ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut lebih dari 0,5 °C (0,9 °F) untuk setidaknya lima musim tiga bulan yang tumpang tindih secara berurutan.
Biasanya, El Nino terjadi selama periode rentang 2-7 tahun dan bertahan hingga 12-15 bulan.
BACA JUGA:Hanya Rp150 Ribu, Harper Hotel Palembang Sediakan Paket Halal Bihalal
Nama El Nino awalnya digunakan selama abad ke-19 oleh para nelayan di Peru utara mengacu pada aliran tahunan perairan khatulistiwa yang hangat ke selatan sekitar waktu Natal.
Sementara Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam rilisnya, menyenbutkan, qkibat el nino, BMKG memperkirakan beberapa wilayah akan terdampak.
Musim kemarau lebih awal pada bulan April mendatang meliputi Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.