Kepadatan jemaah yang akan melaksanakan salat subuh cukup banyak.
Sebelumnya, terror belalang ini pernah terjadi tahun 2019.
BACA JUGA:9 Adab dalam Shalat Berjamaah Berikut Tugas Imam dan Makmum
Dalam pernyataannya, pemerintah kota Makkah menyebut serangga-serangga itu sebagai belalang hitam dan mengatakan ribuan jangkrik dan belalang itu dalam tahap migrasi.
Seakan tidak terganggu dengan keberadaan jangkrik-jangkrik, beberapa jemaah masih terlihat duduk-duduk di lantai masjid.
Namun secara umum, jangkrik termasuk serangga yang bisa membawa pertanda positif.
Diduga fenomena ini terjadi karena adanya pergantian musim dingin ke panas.
Hanya saja, serbuan jangkrik-jangkrik itu membuat jemaah kesulitan melaksanakan ibadah.
Jamaah jadi sibuk menghalau serangga yang menempel di tubuh mereka.
Tidak diketahui dari mana asal jangkrik-jangkrik yang menyerbu Masjidil Haram.
Yang pasti, mereka memenuhi lantai hingga dinding.
Ternyata fenomena seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di Tanah Suci.
Beberapa warganet mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena adanya pergantian musim dingin ke panas.
Pertumbuhan jangkrik dan belalang sangat cepat dan tidak terkendali apalagi jika menjadi epidemik dan didukung musim dingin misalnya, tentu jangkrik akan mencari tempat yang bercahaya, karena menurut instingnya, cahaya berarti panas.
Sedangkan di kota Makkah, satu satunya cahaya yang paling terang adalah Masjidil haram.