Begitu buka pintu, ada yang langsung mengabadikan fotonya dan memvideokannya.
“Aku bingung. Aku kira cleaning service yang mau bersihkan kamar. Tidak tahunya banyak orang yang datang. Delapan orang, ada satu wanita juga,” bebernya.
Salah seorang petugas itu mengaku kalau dari KBRI Bangkok dan mengatakan kalau paspornya seharusnya dicabut karena ada kasus di Palembang dan dia dibilang turis ilegal.
“Kok bisa aku dibilang turis ilegal. Buktinya aku diterima masuk Thailand,” cetusnya.
Dia menambahkan, petugas itu tidak mau menyebutkan identitas dan transparan dari mana.
“Katanya lagi mereka dari jaksa KBRI. Mana ada jaksa KBRI. Minta saya ikut pulang ke Indonesia. Wajar kan kalau aku tidak mau, itu kan namanya diculik,” cetusnya.
Lagi pula, surat yang ditujukkan petugas itu tanpa cap sama sekali. Soal kabur, Alnaura mengatakan karena dia merasa lapar, jadi aku dan suami pamit makan. Tapi petugas terus mengikutinya.
“Aku bilang, kalau bapak-bapak masih mengikuti, saya laporkan ke polisi Thailand,” tambahnya.
Karena itu, petugas tadi pun berhenti mengejar. “Jadi tidak benar aku kabur. Bagaimana mau lari. Bawa anak, sudah dikepung. Semua mukjizat Allah SWT. Juga hati nurani petugas itu,” bebernya.
Alnaura menegaskan kalau memang yang datang dari pihak kepolisian Thailand, Imigrasi dan KBRI Bangkok, serta surat menyurat lengkap, dia akan bersedia ikut ke KBRI.
Dalam live video itu, Alnaura juga dengan gamblang mengatakan kalau dia ke Bangkok untuk mencari sesuap nasi.
Masih menjalankan jastip-nya. “Mohon doanya saja. Aku di sini cuma mau cari sesuap nasi untuk hidup. Tidak usah susah-susah jemput. Nanti kalau sudah siap, aku akan balik,” tandasnya. (*/afi/kms)