SUMEKS.CO - Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan rukun Islam yang ketiga. Dilaksanakan sebanyak antara 29 dan 30 hari.
Waktu puasa dimulai sejak matahari terbit di waktu fajar hingga matahari terbenam di waktu petang.
Umat muslim yang berpuasa harus menahan diri dari kegiatan makan, minum dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa.
Sebelum melaksanakan puasa, biasanya diawali dengan makan sahur. Namun makan sahur hukumnya sunnah muakkadah.
BACA JUGA:Ini Jadwal Imsakiyah Bulan Ramadhan 1444 Hijriah
Tidak diwajibkan dan bukan syarat sahnya puasa. Tetapi hendaknya orang yang ingin berpuasa pada siang hari makan sahur.
Ulama mengatakan bahwa makan sahur hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat ditekankan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
"Bersahurlah karena dalam makanan sahur terdapat keberkahan” (HR. Bukhari No 1922 dan Muslim No 1095).
Selanjutnya, Ibnul Munzir rahimahullahmengatakan :
وأجمَعُوا على أنَّ السُّحورَ مندوبٌ إليه
“Ulama ijma (bersepakat) bahwa sahur hukumnya dianjurkan” (Al-Ijma Hal 49).
Dalam hal ini sudah dianggap melakukan aktivitas makan sahur jika makan atau minum di waktu sahur, walaupun hanya sedikit.
Meskipun demikian, dalam makanan sahur terdapat banyak keberkahan. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
BACA JUGA:Sepekan Jelang Ramadhan Harga Sembako di Kabupaten Ogan Komering Ilir Merangkak Naik
السُّحورُ كلُّه بركةٌ فلا تَدَعُوه ، و لَو أن يَجرَعَ أحدُكُم جَرعةً مِن ماءٍ ، فإنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ وملائكتَه يُصلُّونَ على المتسحِّرينَ
“Makanan sahur semuanya berkah, maka jangan tinggalkan dia. Walaupun kalian hanya meneguk seteguk air. Karena Allah azza wa jalla dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang sahur” (HR. Ahmad No 11101 yang dihasankan Al-Albani dalam Shahih At-Targhib No 1070).
Sunnah Pada Saat Makan Sahur
Makan sahur, bisa mendapatkan banyak pahala. Yakni, mengerjakannya sesuai dengan tuntutan.
Berikut ini beberapa sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam terkait makan sahur.
BACA JUGA:Nuansa Berbeda akan Dihadirkan The Zuri Hotel Palembang, Pada Ramadhan 1444 H
1. Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah
2. Mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar.
Dianjurkan untuk menunda sahur hingga mendekati waktu terbitnya fajar, selama tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur.
Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bertanya kepada Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu,
BACA JUGA: Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H Masjid Agung Palembang
كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
“Berapa biasanya jarak sahur Rasulullah dengan azan (subuh)? Zaid menjawab : sekitar 50 ayat” (HR. Bukhari No 1921 dan Muslim No 1097).
Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,
في قوله: قَدْرُ خَمسينَ آيةً؛ أي: متوسِّطةٌ، لا طويلةٌ ولا قصيرةٌ ولا سريعةٌ ولا بطيئةٌ
“Perkataan Zaid [sekitar 50 ayat] maksudnya dengan kecepatan bacaan yang pertengahan. Tidak terlalu panjang, tidak terlalu pendek, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat” (Fathul Bari, 1: 367).
3. Makan sahur dengan tamr (kurma kering)
Keterangan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
نِعْمَ سَحورُ المؤمِنِ التَّمرُ
“Sebaik-baik makanan sahur adalah tamr (kurma kering)” (HR. Abu Daud no. 2345, disahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).
Disebutkan Mausuah Haditsiyyah Durar Saniyyah dalam syarah hadis ini, “Makanan terbaik bagi seorang mukmin ketika sahur adalah kurma, sebagai persiapan dirinya untuk berpuasa. Karena waktu sahur dan kurma, dua-duanya memiliki keberkahan yang membantu seorang yang berpuasa di siang hari”.
BACA JUGA:Sambut Ramadhan 1444 H, Ribuan Umat Muslim Padati Graha Al-Halim
4. Mengunakan waktu sahur untuk banyak beristighfar.
Waktu sahur adalah salah satu waktu yang terbaik untuk meminta ampunan Allah. Allah taala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya :
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18).
5. Menggunakan waktu sahur untuk banyak berdoa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
BACA JUGA:Disdik Palembang Masih Menunggu Aturan Soal Pembelajaran Selama Bulan Ramadhan
يَنْزِلُ رَبُّنا تَبارَكَ وتَعالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إلى السَّماءِ الدُّنْيا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فيَقولُ: مَن يَدْعُونِي فأسْتَجِيبَ له، مَن يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَن يَسْتَغْفِرُنِي فأغْفِرَ له
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, "Orang yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Orang yang meminta sesuatu kepada-Ku, akan Kuberikan. Orang yang meminta ampunan dari-Ku, akan Kuampuni" (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).
6. Menggunakan waktu sahur untuk banyak membaca Al-Quran.
Pada waktu malam secara umum adalah waktu terbaik untuk membaca Al-Quran.
Allah subhanallawatala berfirman :
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا
“Sesungguhnya, bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan” (QS. Al Muzammi l: 6).
BACA JUGA:Selama Ramadhan Karaoke dan Panti Pijat Tidak Beroperasi
Pada hadist Zaid bin Tsabit, mengisyaratkan bahwa para sahabat biasa memanfaatkan waktu setelah makan sahur untuk membaca Al-Quran.(*)