MURATARA, SUMEKS.CO – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang juga Kepala SMA Surulangun, Ali Gunawan usulkan tiga sekolah yang lokasinya jauh menjadi sekolah negeri.
Pasalnya, banyak anak wilayah pelosok yang belum menikmati pelayanan pendidikan hingga harus menempuh perjalanan puluhan kilometer.
Kondisi itu terjadi akibat jarak antar wilayah yang jauh di Muratara, sekaligus minimnya keberadaan sekolah Menengah Negeri di wilayah ini.
BACA JUGA:Sekolah Direnovasi, Murid SD di Ogan Ilir Terpaksa Menumpang di Rumah Warga dan Sekolah Lain
Pihaknya mengaku sudah mengusulkan tiga sekolah pelosok, ke Dinas Pendidikan, maupun meminta bantuan Gubernur Provinsi Sumsel, agar membangun sekolah pelosok menjadi sekolah negeri di Muratara.
“Kasian anak-anak itu, ada yang dari Lubukmas ke SMA Surulangun jaraknya puluhan kilo meter, satu jam lebih perjalanan untuk menuju ke sekolah induk, karena sekolah negeri terdekat di wilayah mereka tidak ada,” ungkapnya, Senin 6 Maret 2023.
Ali Gunawan menyampaikan, untuk mendapatkan pendidikan Sekolah Menegah Atas, anak didik dari daerah pelosok paling tidak menghabiskan Rp500 ribu/bulan hanya untuk ongkos pulang pergi.
BACA JUGA:Sekolah Direnovasi, Murid SD di Ogan Ilir Terpaksa Menumpang di Rumah Warga dan Sekolah Lain
“SMA Negeri di wilayah kita masih sedikit, dalam satu kecamatan itu paling ada satu SMA. Sedangkan jarak antar desa di wilayah kita jauh-jauh. Jadi kita berharap usulan tiga sekolah lokal jauh bisa dijadikan SMA Negeri,” ungkapnya.
Adapun tiga sekolah lokal jauh yang diusulkan menjadi SMA Negeri di Muratara yakni SMA di Muratara, SMA Pauh, SMA lubuk mas, dan SMA 1 Bumi makmur, Nibung.
“Prosesnya sudah kita ajukan ke Diknas Provinsi dan tinggal menunggu saja tim yang survei ke Muratara. Jika sekolah itu sudah dijadikan Negeri, otomatis warga bisa menikmati pelayanan pendidikan yang lebih dekat dari pemukiman mereka,” tutupnya. (zul)
BACA JUGA:Sekolah Direnovasi, Murid SD di Ogan Ilir Terpaksa Menumpang di Rumah Warga dan Sekolah Lain