“Kalau memang ada vaksin atau obat bisa segera diinformasikan. Jadi tidak sampai menular ke sapi yang lain. Sebab, banyak juga rekan peternak lain yang melaporkan hal yang sama,” terangnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni SP MM mengatakan, bahwa kasus cacar pada tubuh sapi ini sudah terdeteksi sejak tiga bulan lalu.
"Sudah sejak tiga bulan lalu. Namun, penyakit cacar ini tidak lebih parah dari wabah PMK selama ini. Untuk itu, para peternak harus bisa menjaga kondisi ternaknya agar tetap sehat dengan asupan makanan bergizi dan vitamin yang cukup," ujarnya.
Ditambahkanya, bahwa peternak bisa meminta bantuan dokter hewan apabila menemukan adanya sapi mereka yang alami cacar. "Namun, dokter hewan akan lakukan pengecekan apabila sapi tersebut memiliki eartag," pungkasnya.
BACA JUGA:Manjakan Lidah dengan Rawon Daging Sapi Khas Jawa Timur, Simak Resepnya Berikut Ini
Kenali Gejala dan Cara Penanggulangan Cacar Sapi
Cacar Sapi atau LSD (lumpy skin desease) adalah penyakit cacar yang disebabkan oleh virus variola. Penyebab cacar ini adalah anggota dari genus orthopoxvirus, yang juga termasuk virus seperti cacar sapi, cacar monyet, dan kontagiosum moluskum.
Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal mengatakan, penyakit cacar pada sapi juga bisa menyerang hewan lainnya seperti kerbau, kambing maupun domba. Penyakit ini menyerupai penyakit cacar pada manusia.
Gejalanya seperti lesi pada kulit sapi, bengkak, ada benjolan seperti cacar pada manusia. Kemudian, benjolan tersebut ada yang bernanah dan berlubang. Menurutnya, penularan penyakit tersebut terjadi setelah adanya kontak langsung dengan sapi yang terpapar penyakit tersebut.
“Bisa juga lewat darah, air liur dan kotoran pada mata sapi,” katanya.
BACA JUGA:Tersinggung Perkara Sapi, Pria di Pemulutan Barat Ogan Ilir Bacok Tetangga
Tak hanya bersentuhan langsung, penularannya juga bisa akibat kontak dari peternak. Peternak yang merawat sapi yang terkena cacar kemudian menyentuh langsung sapi yang belum terpapar.
“Ada juga yang masuk lewat alat suntik yang tidak disterilisasi,” ungkapnya.
Selain itu, cacar sapi juga bisa menular lewat nyamuk, lalat kandang hingga radius satu kilometer. Bisa dibawa angin dan menggigit sapi yang terinfeksi kemudian menggigit lagi sapi yang sehat sehingga tertular.
Penyakit ini gejalanya sama seperti penyakit oleh virus lain. Pengobatannya dengan mengobati gejalanya, kalau demam diberi obat demam, kalau tidak mau makan diberi vitamin, kalau radang diberi anti radang, juga penting disinfeksi kandang.
BACA JUGA:Banyuasin Menjadi Lokasi Pengembangan Kawasan Sapi Potong