BACA JUGA:Kue Jalat Ogan Ilir, Nama Boleh Nyeleneh, Rasa Tiada Dua
Kue Delapan Jam dibenderol di Dapur Bunda Rayya Rp400 ribu per loyang.
Sesuai namanya, kue Delapan Jam membutuhkan waktu selama delapan jam untuk membuatnya. Kue Delapan Jam dibuat dengan cara dikukus selama delapan jam.
Hasil dari proses pengukusan yang berlangsung lama ini adalah tekstur kue yang lembut dan warna kue yang menjadi kecokelatan.
Selain itu terdapat agar dodol dibenderol di Dapur Bunda Rayya Rp380 ribu per loyang.
Lapis legit ori dibenderol di Dapur Bunda Rayya Rp450 ribu, Lapis legit prunes Rp490 ribu, lapis legit almond Rp490 ribu, dan lapis legit keju dibenderol di Dapur Bunda Rayya Rp490 ribu per loyang.
BACA JUGA:Resep Kue Putu Ayu Lembut Anti Bantet, Cocok untuk Jualan
Lapis legit adalah salah satu jenis kue basah tradisional dari Indonesia. Kue ini pertama kali dikembangkan pada masa kolonial Belanda di Indonesia yang terinspirasi dari kue lapis Eropa.
Tidak hanya itu, toko kue yang berada di Jl Letnan Jaimas juga menjajahkan kue basah hasil inovasinya sendiri, yakni kue Makjola dan Masbro yang menjadi kue favorit dan terlaris.
"Kue masbro dan makjola paling banyak diminati setelah kue maksuba dan Delapan Jam. Terlebih saat menuju Lebaran," ucap Bunda Rayya.
Kue masbro ialah perpaduan antara brownies dan maksuba dijual dengan harga Rp400 ribu per loyang.
BACA JUGA:Ini Cara Membuat Kue Engkok Ketan Khas Ogan Ilir yang Anti Gagal
Sementara, Kue Makjola dijual dengan harga Rp400 ribu. Makjola merupakan kue basah dari beberapa perpaduan kue basah lainnya, yakni Maksuba Kojo dan Kue Lapis Plum yang disingkat Makjola.
Ternyata, Makjola merupakan modifikasi hasil tangan Yus Elis kerap disapa Bunda Rayya, pemilik toko kue basah Bunda Rayya saat mengikuti kontes Master Oleh-oleh tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh salah satu produsen bahan kue ternama pada 2017.
"Awalnya saya iseng-iseng membikin inovasi resep Makjola itu, Makjola singkatan dari nama kue Maksuba Kojo Lapis," jelas Bunda Rayya.
Lanjut Bunda Rayya, saat pertama kali membuat Makjola, masyarakat melihatnya dengan aneh, namun seiringnya waktu menjadi kegemaran masyarakat, terutama di luar kota.