Kemudian ada Jembatan Musi II, yang menghubungkan kawasan Gandus dan Keramasan. Jembatan ini lebih diperuntukan kendaraan besar seperti bus dan truk.
Jembatan-jembatan ini dibangun pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di Jembatan Ampera.
Selain itu, pembuatan jembatan juga bertujuan menjaga ketahanan Jembatan Ampera yang sudah tua.
Ternyata Ini yang membuat Ampera atau Jembatan Musi 1 Berdiri Kokoh
Apa yang membuat Jembatan Ampera, mampu bertahan dalam waktu lama?
Jembatan Ampera Palembang, merupakan jembatan dengan nilai sejarah yang cukup besar bagi Indonesia, khususnya masyarakat Kota Palembang.
Ya, Jembatan Ampera merupakan ikon kebanggaan masyarakat Kota Palembang.
BACA JUGA:Pantas Tetap Berdiri Kokoh, Ternyata Begini Konstruksi Jembatan Ampera Palembang
Dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan pada tahun 1965, Jembatan Ampera menggunakan jenis jembatan gelagar komposit.
Jembatan ini menyeberangi Sungai Musi dan menghubungkan dua daratan besar yang membelah Palembang yakni Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Bagaimana spesifikasi dan konstruksi Jembatan Ampera? Berikut penjelasannya.
1. Jembatan Ampera memiliki panjang bentang utama sepanjang 354 m dengan lebar jembatan 22 m (4 x 3,5 m lajur kendaraan; 2 x 4 m side walk).
BACA JUGA:Menyeramkan! Cerita Mistis Jembatan Ampera yang Membuat Bulu Kuduk Merinding
2. Pondasi yang digunakan adalah H-Shap steel pile (300.305.15.8).
3. Jembatan sisi Seberang Ilir, berukuran 27 m +30 m + 27 m sedangkan sisi Seberang Ulu, berukuran 27 m + (6 x 30 m) + 27 m.