Hal itu membuatnya semakin tertarik dengan Sungai Musi. Lalu, bajak laut tersebut memutuskan untuk tinggal di Palembang.
Setelah lama bermukim, bajak laut kembali mencari informasi Sungai Musi melalui peta yang dia bawa sebelumnya.
Lama mencari dan tak ditemukan dari peta, akhirnya bajak laut mulai menandai dan memberikan nama sungai tersebut dari bahasa tua Cina yakni, Mu Ci yang berarti ayam betina.
Mu Ci sendiri nama bagi dewi ayam betina yang memberikan keberuntungan kepada manusia. Sejak saat itu, ia mulai memberikan nama Mu Ci di peta.
BACA JUGA:5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima
Namun, seiring berkembanganya waktu, penyebutan Mu Ci telah berubah dari mulut ke mulut. Hingga kini, Mu Ci telah melekat pada masyarakat dengan sebutan Sungai Musi.
Apakah kisah ini benar, tentunya masih diperlukan kajian yang lebih dalam dari akademisi dan ahli sejarah.(*)