PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sungai Musi yang memisahkan wilayah Ulu dan Ilir, Kota Palembang, ternyata memiliki arti dan asal usul yang unik.
Berbicara soal ikon Kota Palembang tentu masyarakat akan mengingat Jembatan Ampera. Namun, tak bisa dipungkiri Sungai Musi juga tak dapat terpisahkan dari ikon Kota Palembang.
Ya, sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatera, tersebut selama ini menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat khususnya di Kota Palembang.
Sungai Musi memiliki panjang 750 Km dengan kedalaman sekitar 165 m pada bagian tengah khususnya di wilayah Sungai Musi Duo.
BACA JUGA:Perahu Ketek, Moda Transportasi di Sungai Musi Palembang yang Nyaris Hilang
Cahaya dapat menembus hingga kedalaman 58 cm dan dalam keadaan kemarau dapat pendek lagi. Suhu air sungai musi sekitar 30 Celsius.
Aliran Sungai Musi berasal dari daerah Kepahiang, Bengkulu dan berakhir di Sungsang, Banyuasin.
Dengan jalur yang panjang dan lebar, tak ayal jika Sungai Musi, dijadikan jalur transportasi bagi masyarakat.
Terlebih, para wisatawan yang ingin menuju ke Pulau Kemaro tentu akan melalui jalur Sungai Musi.
BACA JUGA:Rumah Rakit di Sungai Musi Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya
Tak hanya itu, kapal tongkang pengangkut batubara ataupun pasir selalu melintasi kawasan Sungai Musi.
Namun, tak banyak yang mengetahui, Sungai Musi memiliki asal usul sejarah yang begitu melekat di masyarakat yakni, tentang pemberian nama Sungai Musi yang awalnya bernama Sungai Mu Ci.
Dahulu, ada bajak laut yang berasal dari Cina, sedang berlayar di wilayah Sungai Musi. Karena tertarik, bajak laut tersebut mulai mencari informasi tentang sungai tersebut. Namun, informasi tersebut tak kunjung didapatkan.
Disisi lain, bajak laut tersebut melihat banyak perahu dan tongkang membawa muatan hasil bumi seperti sayur-sayuran, rempah hingga buah-buahan segar.
BACA JUGA:Cobain Spot Foto Terbaru di Palembang, View Sungai Musi dan Jembatan Ampera Sejajar