OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Polsek Tanjung Batu masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian yang terjadi di SMP Negeri 1 Lubuk Keliat. Saat ini, pihak Polsek Tanjung Batu sudah memeriksa sejumlah saksi.
Kapolsek Tanjung Batu, AKP Sondi Fraguna mengatakan, saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, antara lain, guru-guru serta penjaga sekolah di SMPN 1 Lubuk Keliat. Pihaknya juga akan meminta keterangan dari kepala sekolah.
"Kami masih mendalami kasus ini, makanya kami sedang mengumpulkan keterangan-keterangan dari pihak sekolah," terang Sondi, Rabu, 4 Januari 2023.
Hasil dari keterangan para saksi inilah, pihak kepolisian akan berusaha untuk mengungkap kasus pencurian barang inventaris milik SMPN 1 Lubuk Keliat.
"Kami mohon bantuan dari semua pihak, terutama masyarakat. Karena kami bekerja ini tidak akan bisa tanpa bantuan masyarakat, untuk mengungkap kasus ini," harapnya.
BACA JUGA:Kapolsek Tanjung Batu Bantu 20 Pieces Kursi ke SMPN 1 Lubuk Keliat Ogan Ilir yang Dibobol Maling
BACA JUGA:Siap Tampil di HUT Kabupaten Ogan Ilir ke-19, Rhoma Irama Akan Bawakan 12 Lagu Dakwah dan Nostalgia
Sebagai upaya percepatan pengungkapan kasus pencurian barang inventaris milik SMPN 1 Lubuk Keliat, Kapolsek Tanjung Batu bahkan memberikan nomor Hp pribadinya kepada warga Lubuk Keliat.
"Mohon kerjasamanya, apabila ada informasi sedikitpun silahkan hubungi saya, kerahasiaan narasumber akan kami jaga," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, ruang guru dan salah satu ruang kelas di SMPN 1 Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, menjadi sasaran empuk pencuri. Betapa tidak, satu set meja dan kursi plastik di ruang guru dibawa kabur pencuri, serta lima meja dan lima kursi di ruang kelas 7A dicuri besinya oleh pelaku.
Peristiwa pembobolan yang terjadi di SMPN 1 Lubuk Keliat ini baru diketahui pada Senin, 2 Januari 2023, sekitar pukul 07.00 WIB. Awalnya, salah seorang pengajar di sekolah tersebut melihat pintu di ruang guru yang sudah terbuka.
Pembobolan ruang guru dan ruang kelas SMPN 1 Lubuk Keliat ini dilakukan pelaku dengan cara masuk ke dalam melalui plafon kamar kecil di sekolah tersebut. Kemudian, pelaku masuk ke dalam ruangan dan turun melalui dinding. (*)