Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Berlangsung Heroik, Begini Kronologinya

Minggu 01-01-2023,15:22 WIB
Reporter : rappi
Editor : Rappi Darmawan

3 Januari 1947

Pertempuran semakin sengit kembali memakan korban perwira penting Lettu Akhmad Rivai, yang tewas terkena meriam kapal perang Belanda di Sungai Jeruju. 

BACA JUGA:Jembatan Ampera Ditutup hingga Pukul 01.00 WIB Dini Hari, Silakan Lewati Jalan Alterantif Ini

Keberhasilan gemilang diraih oleh Batalyon Geni pimpinan Letda Ali Usman yang sukses menhancurkan Tiga Regu Kaveleri Gajah Merah Belanda. Meskipun Letda Ali Usman terluka parah pada lengan.

Pasukan lini dua tentara Indonesia yang bergerak dilokasi keramat Candi Walang (24 Ilir) menjaga posisi untuk menghindari terlalu mudah bagi Belanda memborbardir posisi mereka. 

Sedangkan pasukan Ki.III/34 di 4 Ulu berhasil menenggelamkan satu kapal Belanda yang sarat dengan mesiu. 

Akibatnya pesawat-pesawat mustang belanda mengamuk dan menghantam selama 2 jam tanpa henti posisi pasukan ini.

BACA JUGA:5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima

Pada saat itu pasukan bantuan dari Lampung, Lahat dan Baturaja tiba di Kertapati, namun kesulitan memasuki zona sentral pertempuran diareal Masjid Agung dan sekitarnya akibat dikuasainya Sungai Musi oleh Pasukan Angkatan Laut Belanda.

4 Januari 1947

Belanda mengalami masalah amunisi dan logistik akibat pengepungan hebat dari segala penjuru oleh tentara dan rakyat, sedangkan tentara Indonesia  mendapat bantuan dari tokoh masyarakat dan pemuka adat yang mengerahkan pengikutnya untuk membuka dapur umum dan lokasi persembunyian serta perawatan umum.

Pasukan Mayor Nawawi yang mendarat di Keramasan terus melaju ke pusat kota melalui jalan Demang Lebar Daun. 

Bantuan dari pasukan ke Masjid Agung terhadang di simpang empat BPM, Sekanak, dan Kantor Keresidenan oleh pasukan Belanda sehingga bantuan belum bisa langsung menuju kewilayah Charitas dan sekitar.

BACA JUGA:Jembatan Ampera Bukan Diresmikan Letjen Ahmad Yani

 5 Januari 1947

Pada hari ke Lima panser Belanda serentak bergerak maju kearah Pasar Cinde, namun belum berani maju karena perlawanan sengit dari Pasukan Mobrig pimpinan Inspektur Wagiman dibantu oleh Batalyon Geni. 

Kategori :