BACA JUGA:Selain Legenda Bagus Kuning, Plaju juga Menyimpan Mitos yang Bikin Merinding
Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai menjadi terpisah dimana Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat.
4.Suku Kayu Agung
Suku Kayuagung, Sumatera Selatan.-Foto: wikipedia/sumeks.co-
Mata pencaharian dari suku ini, mayoritas adalah petani, pedagang, serta pembuat gerabah dari tanah liat.
Sedangkan domisili dari Suku Kayu Agung, kebanyakan berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan ibukotanya bernama Kayu Agung. Wilayah ini dialiri sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Ogan.
BACA JUGA:Legenda Serta Mitos Tragis Dibalik Asal-Usul Penamaan Talang Keranggo di Kota Palembang
Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, namun mereka juga masih mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia roh. Suku ini masih mempercayai, bahwa mereka masih dapat berkomunikasi dengan para leluhurnya.
Oleh karena itu, setiap sebelum acara pemakaman, setiap jenazah manusia harus dimandikan dengan bunga-bunga. Tujuannya, agar arwah para roh yang sudah meninggal, tidak akan kembali ke rumahnya.
5.Suku Pasemah
Suku Pasemah, Sumatera Selatan.-Foto: wikipedia/sumeks.co-
Menurut mitologi, nama Pasemah berasal dari kata 'Besemah', yang berarti 'berbahasa Melayu'. Suku Pasemah ini, kebanyakan juga memiliki mata pencaharian sebagai petani kopi, sayur-sayuran dan cengkeh.
BACA JUGA:10 Tempat Wisata Favorit Liburan di Palembang, Nomor 10 Surga Tersembunyi
Berdasarkan sejarah, suku ini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya dari Kerajaan Majapahit, yang menyeberang ke Palembang.
Sedangkan domisili dari suku ini, kebanyakan berdiam di wilayah Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, dan Ogan Komering Ulu. Selain itu, juga berada di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, seperti Gunung Dempo.
6. Suku Semendo