Perencanaan Pembelajaran yang Baik Dimulai dari Penilaian Awal yang Komprehensif

Minggu 25-12-2022,09:12 WIB
Editor : Wiwik

Akan tetapi, konsep dari seorang tokoh besar pendidikan di Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara dipilih menjadi salah satu headline penguat dari “Merdeka Belajar” dan Kurikulum Merdeka.

Dari luar negeri, satu teori belajar milik Tomlinson (2000) yaitu Differentiated Instruction juga digunakan dalam pembelajaran.

Banyak peneliti yang mengemukakan framework tentang differentiate instruction. Akan tetapi, definisi yang disampaikan oleh Tomlinson dipilih untuk digunakan karena menurut Bondie, Dahnke, & Zusho (2019:340-341), framework Tomlinson orang yang paling banyak mengemukakan tentang pembelajaran berdiferensiasi ini.

Diferensiasi yang dapat diberikan adalah diferensiasi pada konten, prosedur (proses) dan produk pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan akan bersifat student-centered atau learner centered

(Faber, Glas, & Visscher, 2018, hal. 46).

Pada Kurikulum Merdeka (KM) yang sebelumnya pernah disebut Kurikulum Prototipe memberikan kebebasan kepada pendidik untuk menentukan perangkat ajar yang paling sesuai

dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Menurut Defitriani (2018) pada dasarnya setiap peserta didik itu unik dan memiliki karakteristik masing-masing, serta tidak ada yang bodoh melainkan hanya belum menemukan cara yang tepat untuk mengembangkan potensinya.

Kebutuhan belajar peserta didik sangat beragam sehingga membawa konsekuensi yaitu guru harus mampu menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan belajar mereka agar peserta didik dapat

mencapai potensi terbaiknya. Ketidakmampuan guru dalam menyusun perangkat ajar khususnya modul ajar yang berdiferensiasi akan memberi dampak potensi siswa tidak dapat dikeluarkan secara maksimalnya.

BACA JUGA:Kartu Prakerja Gelombang 48 Segera Dibuka, Cek Syarat dan Link Pendafatarannya Disini

Pada pembelajaran berdiferensiasi, guru harus melakukan penilaian awal sebelum menyusun rencana pembelajaran pembelajaran yang nantinya akan dilakukan di kelas.

Guru harus terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, menganalisis, dan mengiterpretasikan data

(Eysink & Schildkamp, 2021, hal. 262).

Guru juga sebaiknya mengelompokkan data siswa sesuai dengan kebutuhan belajar siswa tersebut. Data yang dikumpulkan dari siswa berupa kesiapan

belajar, minat atau ketertarikan, dan profil belajarnya. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan tentang penyesuaian pembelajaran yang akan dilakukan.

Kategori :