Perencanaan Pembelajaran yang Baik Dimulai dari Penilaian Awal yang Komprehensif

Minggu 25-12-2022,09:12 WIB
Editor : Wiwik

Siswa hanya dikelompokkan saja dalam instrumen asesmen awal tetapi saat proses pembelajaran tetap dilakukan secara bersama-sama di kelas.

Guru sering kali melewatkan proses asesmen awal ini dan hanya menganggap bahwa asesmen awal hanya pada aspek kognitifnya saja. Pembelajaran yang dihasilkan menjadi tidak berdiferensiasi dan tidak sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Padahal, seharusnya semua aspek juga perlu dinilai. Aspek afektif dan psikomotoriknya harus dinilai terlebih dahulu sebelum guru memutuskan untuk menggunakan diferensiasi dalam pembelajaran.

Dalam menyusun asesmen awal atau yang dulu disebut asesmen diagnostik (diagnostic assessment), guru dapat membuat pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket singkat berisi 5-10 pertanyaan isian singkat.

Angket ini digunakan untuk meng-eksplore kebutuhan siswa menurut minat siswa yang berkaitan dengan afektif dan psikomotor siswa.

Setelah diperoleh hasilnya, guru dapat mengelompokkan siswasiswa pada 3 besar kelompok minat yang memiliki kecenderungan misal pada auditori, visual, dan

kinestetik. Kalaupun 3 kelompok besar minat maupun kesenangan tidak menggunakan parameter tersebut, dapat juga digunakan hobi yang tidak jauh dari 3 kelompok tersebut. Bisa saja nanti ada

3 besar kelompok hobi yaitu misal bernyanyi, menggambar, dan jalan-jalan. Ketiganya juga memiliki kaitan dengan 3 kelompok awal.

Setelah dilakukan pengelompokan, yang dilakukan oleh guru selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran berdasarkan tiga kelompok besar tersebut.

Siswa yang senang bernyanyi dapat diberikan pembelajaran yang prosesnya menggunakan kesenangan siswa dalam bernyanyi dalam membelajarkan siswa.

Misal, guru menyampaikan suatu materi menggunakan lagu agar mereka mudah dalam memahami materi.

Untuk siswa yang senang menggambar, guru dapat menggunakan gambar yang memiliki detail sebagai media untuk menyampaikan materi.

Untuk siswa yang senang jalan-jalan dapat diminta siswa untuk mencatat benda-benda yang ditemuinya

dengan karakteristik tertentu yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Diferensiasi yang

diberikan untuk ketiga kelompok tersebut disebut diferensiasi proses. Untuk diferensiasi produk pembelajaran, guru juga masih dapat menggunakan data yang digunakan untuk diferensiasi proses.

Akan tetapi, walaupun disebut diferensiasi produk, pembelajaran yang dilakukan juga akan berbeda untuk tiap kelompoknya.

Kategori :