“Ini jembatan menuju arah Segmen III baru di mulai pembangunan. Ditemukan diduga menggunakan besi bekas dan tidak ada papan nama proyek. Kalau dilihat secara kasat mata jalan Sp Aur-Muara Harapan Segmen 1 ,2, 3 bekisar 40 % baru di kerjakan karena cor beton ngampar batu belum selesai dan di prediksi tidak akan selesai dan bisa mangkrak,” jelasnya.
Dirinya menyesalkan, hampir setiap tahun pekerjaan di Dinas PUPR asal-asalan. “Kasihan anggaran sudah besar, pekerjaan tidak dak sesuai harapan masyarakat. Apa lagi sekarang ini tender sudah bagus bukan seperti tahun sebelumnya lelang sampai 20% ke 30 %. Kala sekarang sudah di bawa 5 % tapi masih saja pekerjaannya asal-asalan,” sesal Hardianto.
Dalam temuan tersebut, kata dia, pihaknya tidak akan tinggal diam mengingat pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Sp Aur-Muara Enim menelan anggaran APBD 2022 cukup besar. “Jadi kami akan merekomendasikan yang kita sepakati bersama ketua komisi kepada ekskutif untuk memblack list kontraktor serta perusahaannya,” tegasnya.(ozi)