KUALA LUMPUR, SUMEKS.CO - Tokoh reformasi Negeri Jiran Datuk Seri Anwar Ibrahim yang ditunjuk Raja Malaysia sebagai Perdana Menteri sudah mulai bekerja untuk memimpin pemerintahan negara itu. Dia juga sudah mulai memperkenalkan kabinet yang efisien dan minimalis.
Anwar Ibrahim menegaskan para menteri yang dipilih bukan karena hadiah atau balas budi karena sudah mendukungnya. Tiga komponen sekutu utama, yaitu Pakatan Harapan (PH), Barisan Nasional (BN), dan Gabungan Parti Sarawak (GPS), akan dikonsultasikan terkait dengan susunan menteri kabinet. Dia berjanji untuk mengurangi jumlah kabinet dan gaji.
”Saya ingin mengurangi ukuran kabinet. Saya tidak ingin melanjutkan cara boros atau menunjuk menteri sebagai hadiah. Jadi Anda memiliki 70 menteri dengan utusan khusus, tentu saja, kami bisa mempertimbangkan satu atau dua ketika itu benar-benar diperlukan, tetapi tidak dapat dilihat sebagai penghargaan politik karena sudah mendukung saya (sebagai PM),” kata Anwar Ibrahim saat konferensi pers.
Dia mengatakan, garda depan pemerintahan baru harus memegang teguh komitmen antikorupsi dan mengutamakan pembangunan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Ganyang Wakil Malaysia, FajRi Tantang The Minions di Final Denmark Open 2022
”Saya ingin mereka mendukung saya berdasar kebijakan saya dan komitmen saya pada pemerintahan yang baik dan komitmen saya pada antikorupsi dan memajukan ekonomi,” tulis Anwar Ibrahim seperti dilansir dari Malay Mail, Senin 28 November 2022.
Anwar sebelumnya melaporkan bahwa kabinet akan memiliki maksimal 25 menteri, dibandingkan dengan 31 menteri di bawah pemerintahan sebelumnya. Dia juga menolak gaji sebagai PM.