MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Pj Bupati Muara Enim Kurniawan AP MSi menegaskan Pemkab bersama Polres akan turunkan tim khusus untuk melakukan investigasi angkutan batubara yang beoperasi melintas dalam kota Muara Enim.
Pernyataan tersebut terkait keresahan warga adanya mobilitas angkutan batubara, yang kerap menimbulkan kemacetan dan polusi udara serta memadati sebagian jalur lintas provinsi dan dalam Kota Muara Enim
“Pemkab sudah membentuk tim bersama Kapolres. Dan Kadishub sudah diperintahkan untuk langsung turun ke lapangan melihat situasi, terkait dengan semakin padatnya kondisi lalu lintas, " Jelasnya.
Memang akhir-akhir ini mobilitas angkutan batubara meningkat.
"Oleh sebab itu perizinannya akan kami cek terkait dengan lalu lintas angkutan batubara yang melintas di jalur umum,” tegas Kurniawan didampingi Pj Sekda H Riswandar SH MH disela-sela kegiatan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK yang ke-50 di Balai Agung Serasan Sekundang Muara Enim, Rabu 2 November 2022.
Lanjut Kurniawan, apabila di lapangan ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran. Dan ada oknum kedapatan bermain. Maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Masyarakat Diingatkan Untuk Vaksin Booster
“Pasti kita beri sanksi tegas sesusai peraturan yang berlaku,” tegasnya lagi.
Diberitakan sebelumnya terkait salah satu angkutan batu bara yang mogok dan mengakibatkan kemacetan di jembatan Enim II Muara Enim, mengakibatkan salah satu anggota DPRD Muara Enim geram.
Pasalnya, ketidak nyamanan itu dirasakan salah satu anggota DPRD Muara Enim, Komisi III, Kasman MA yang ikut terjebak dalam kemacetan.
Spontan saja, politisi Nasdem itu, berang terhadap ulah sopir angkutan batubara diduga milik PT MME karena melintas bukan lagi jam operasional angkutan batubara.
BACA JUGA:3 Mahasiswi Disambar Petir Saat Berteduh di Areal Bendungan Watervang Lubuklinggau, 1 Tewas
“Jam pagi mobilitas masyarakat sangat padat ada yang mau berangkat kerja, antar anak sekolah. Tau-tau ada angkutan batubara melintas di pagi hari dan celakanya mogok lagi di pangkal jembatan sehingga menutup ruas badan jalan,”ungkap Kasman dengan nada tinggi.
Kejadian ini harus menjadi perhatian lebih dari berbagai pihak, agar mobilisasi angkutan bara ini tidak merugikan masyarakat banyak.
Dirinya menegaskan, perusahaan tambang yang beroperasi harus ikut aturan main yang berlaku, jangan seenaknya saja sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.