Pj Bupati Muba Siap Dukung Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Strategis di Muba

Kamis 08-09-2022,14:04 WIB
Editor : Rappi Darmawan

Perkebunan karet seluas 466.393,4 ha dengan kapasitas produksi mencapai 419.742 ton yang di dominasi perkebunan rakyat sebanyak 98,5%.

"Guna mendorong pertumbuhan ekonomi, Kami menyadari pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang kita miliki dengan menghasilkan barang setengah jadi maupun barang jadi yang nilai jualnya lebih tinggi dan harga lebih stabil daripada harga bahan baku," ucap Apriyadi.

Terkait dengan implementasi hilirisasi komoditas perkebunan, Pemkab Muba telah mengimplementasikan berbagai hilirisasi komoditas perkebunan seperti hilirisasi komoditas sawit menjadi bensin sawit yang telah dicoba di pabrik industrial vegetable oil (ivo) bensin sawit yang dilakukan PT Berkat Sawit Sukamaju. 

Hilirisasi juga dilakukan untuk komoditas karet dengan pendirian pabrik pengolahan aspal karet lateks bekerjasama dengan pusat penelitian karet dan PT Jaya Trade dan produksi crumb rubber rata-rata 86.400 ton per tahun dan pembangunan instalasi lateks pekat terpravulkanisasi. 

BACA JUGA:Pj Bupati Muba Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Pusat

"Tidak hanya itu Kabupaten Muba telah mempersiapkan dokumen masterplan Kawasan Industri Hijau (KIH) guna mendukung investasi terutama hilirisasi industri di Kabupaten Muba. Kami minta tolong sampaikan ke pemerintah pusat, kiranya di Muba direkomendasikan investor mendirikan pabrik hiliriasi karet, agar bisa mendongkrat perekonomian di Muba," harap Apriyadi.

Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam, Kementrian Investasi/BKPM, Rati Purbasari Khania menyampaikan penyusunan peta peluang investasi merupakan, arahan Bapak Presiden kepada Bapak Menteri Investasi, untuk menyiapkan informasi proyek yang ready to offer, berdasarkan pendekatan dari kacamata calon investor potensial. 

Hal ini berangkat dari kendala-kendala yang selama ini dihadapi investor, antara lain menemukan lahan yang clean and clear, ketersediaan infrastruktur pendukung yang lengkap, serta peluang investasi prospektif yang didekatkan dengan market demand.

BACA JUGA:Terima Audiensi DPC FSBSI Muba, Pj Bupati Ajak Jaga Kondusifitas

"Yang akan dipastikan dalam FGD ini pertama, delineasi lokasi lahan proyek perkebunan tebu terintegrasi dengan industri pengolahannya di Kabupaten Muba. Kejelasan akan status lahan menjadi kunci penting, proyek ini nantinya akan ditawarkan kepada investor pada tahun 2023 mengingat kegiatan penyusunan peta peluang ini akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2022. Untuk itu, mohon dukungan Pemerintah Kabupaten Muba untuk mengawal kepastian pemanfaatan lahan bagi investor, termasuk harga lahan agar tidak signifikan kenaikannya dalam proses perolehannya," bebernya.

Lanjutnya, kedua, kebutuhan ekosistem, SDM, dan infrastruktur pendukung pengembangan perkebunan tebu dan industri pengolahannya, Ketiga, model bisnis, skema kerjasama, dan pola kemitraan untuk kegiatan usaha perkebunan tebu di Kabupaten Muba.

“Kami berharap bahwa proyek peta peluang investasi benar-benar strategis, potensial, dan tepat untuk ditawarkan kepada investor. Untuk itu, kami memerlukan masukan dan tanggapan/review dari stakeholder terkait untuk perbaikan atau melengkapi analisis awal yang telah disusun tim,” kata Khania.(*)

 

Kategori :