Aksi Heroik Polwan Tapanuli Tengah Evakuasi Ibu dan Dua Balita dari Longsor

Tapanuli Tengah, SUMEKS.CO- Aksi heroik ditunjukkan oleh seorang polisi wanita (Polwan) Polres Tapanuli Tengah (Tapteng), Brigadir Polisi Mei Indah Naibaho, saat bencana tanah longsor melanda Komplek Perumahan Pandan Permai, Kecamatan Pandan, pada Selasa, 25 November 2025.

Di tengah situasi darurat dan kepanikan warga, Brigadir Mei memilih mengesampingkan keselamatan harta bendanya sendiri demi menyelamatkan nyawa orang lain.

Rumah yang ia tempati turut terdampak dan hancur tertimbun material longsor.

Namun, fokusnya justru tertuju pada evakuasi seorang tetangga, seorang ibu bersama dua anaknya yang masih balita, masing-masing berusia 2 tahun dan 3 bulan, yang terjebak di lokasi kejadian.

Tanpa memikirkan risiko pribadi, Brigadir Mei segera mengevakuasi keluarga tersebut ke tempat yang lebih aman. Ia bahkan tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya. “Keselamatan mereka adalah prioritas utama,” ujar Brigadir Mei.

Ia mengungkapkan, saat kejadian hanya sempat mengambil perlengkapan susu bayi dan beberapa potong pakaian yang berada di jemuran. “Selebihnya semua habis tertimbun tanah longsor,” tuturnya dengan nada pasrah.

Tindakan cepat dan penuh empati yang dilakukan Brigadir Mei mendapat apresiasi dari pimpinan Polri. Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, S.IK., M.Si., menyampaikan penghargaan atas dedikasi dan ketulusan anggotanya tersebut.

BACA JUGA:Polda Sumsel Jalani Audit Tematik Itwasum Polri, Fokus Penanganan Perkara

BACA JUGA:Respon Cepat Polda Sumsel, Kasus Penusukan Sopir Truk Asal Lampung Diungkap, Satu Masih DPO

“Ini adalah cerminan jiwa Bhayangkara sejati, yang mengutamakan keselamatan masyarakat di atas kepentingan pribadi,” ujar Kapolres.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan, Kapolres Tapteng juga menyerahkan bantuan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada Brigadir Mei Indah Naibaho, yang selain menjadi penolong, juga tercatat sebagai korban terdampak bencana tanah longsor.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di balik seragam kepolisian, terdapat nilai kemanusiaan, keberanian, dan pengabdian yang tulus kepada masyarakat, terutama di saat-saat krisis.

Sumber: