Jangan Tertipu Seragam, ini Cara Membedakan Intelijen TNI Asli vs Gadungan
Polisi gadungan bebas beraksi karena baju seragam mudah didapat. Baju seragam polisi beli online bahkan ada yang menjual offline. foto: kolase/dokumen/sumeks.co.--
SUMEKS.CO - Berikut ini merupakan ulasan unik mengenai cara membedakan antara Polisi dan TNI gadungan atau asli yang perlu diketahui oleh masyarakat:
Bagi masyarakat awam, membedakan antara Polisi atau TNI gadungan dengan anggota sebenarnya memang sangat sulit.
Contoh Rahman Nudin mengaku anggota TNI berpangkat Letnan Kolonel. Dia berhasil mengelabui korbannya. Rahman mengaku bisa memindah tugaskan anggota TNI.
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara membedakan antara anggota TNI asli dan gadungan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu:
1. Pengecekan Administratif: Tanyakan nomor registrasi pusat atau NRP kepada mereka. NRP adalah sistem penomoran yang digunakan oleh TNI untuk keperluan administratif. Perwira memiliki NRP dengan nomor 10001 hingga 99999, sementara bintara dan tamtama memiliki NRP dari 1000001 hingga 999999.
BACA JUGA:KEREN! Polwan Cantik Polres OKU Timur Ini Dapat Penghargaan dari Kapolri, Ini Prestasinya
2. Ketahui Dasar Hukum TNI: Dasar hukum TNI diatur oleh Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. TNI terdiri dari TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI Angkatan Udara (TNI AU), yang menjalankan tugasnya di bawah pimpinan panglima. Mereka berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
3. Aktif Bertanya: Mintalah informasi detail seperti NRP, tempat dinas, pangkat, jabatan, tahun masuk, tahun lulus, masa pendidikan, dan nama angkatan mereka. Setiap angkatan memiliki nama khusus. Selain itu, tanyakan juga mengenai lingkungan sehari-hari dan kegiatan mereka. Lakukan pengecekan terhadap informasi tersebut untuk memastikan keaslian identitas mereka.
4. Lakukan Video Call: Salah satu cara efektif untuk mengidentifikasi keaslian seseorang adalah dengan melakukan video call. Anggota TNI sejati biasanya tidak akan jauh dari tempat bekerja dan tinggal mereka, jadi melakukan video call dapat membantu memverifikasi identitas mereka.
5. Perhatikan Gerak Gerik dan Tingkah Laku: TNI gadungan seringkali memasang foto dengan seragam TNI atau Polisi, meskipun seragam dan pangkat tidak sesuai dengan aturan. Mereka juga cenderung mengaku jomblo atau tidak memiliki pasangan. Sikap mereka bisa agresif, dan cara bicara mereka dapat menjadi petunjuk. Selain itu, mereka mungkin meminta uang atau bahkan foto bugil calon korban untuk pemerasan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mampu membedakan antara anggota TNI asli dan gadungan untuk menghindari penipuan dan potensi bahaya lainnya.
Rahman Nudin (36) seorang Letnal Kolonel (Letkol) TNI gadungan melakukan penipuan.
Dia menyanggupi apa aja yang diminta korbannya. Salah satunya mantan Camat Pancaron Mas yang dirugikan sampai puluhan juta.
Saat itu Syaiful Hidayat meminta bantuan memindahkan atau memutasikan tempat tugas anak korban dari NTT ke Depok.
Jadilah Rahman makelar segala bisa.
Selain bantu memindahtugaskan, Rahman juga mengaku bisa mengurus sertifikat tanah.
Ada-ada saja ulah Rahman Nudin. Baru berusia 36 tahun, dia sudah menyandang pangkat letnal kolonel (letkol).
Pria asal Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim itu mengaku anggota dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).
Selain modal seragam TNI lengkap berikut atributnya, Rahman juga membawa sangkur dan pistol korek api.
Namun perwira menengah (pamen) TNI itu, tiba-tiba ditangkap bintara TNI, Serda Hery dari Babinsa Kelurahan Cipayung Jaya, Kota Depok.
BACA JUGA:Modus Pinjam Motor untuk Antar Tahanan, Polisi Gadungan di Seberang Ulu Diciduk Polisi Beneran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: