Banner Pemprov
Pemkot Baru

Inovasi Rumah PASTI, Kemandirian Pangan Warga Lahat Ubah Lahan Terlantar Jadi Sumber Rezeki

Inovasi Rumah PASTI, Kemandirian Pangan Warga Lahat Ubah Lahan Terlantar Jadi Sumber Rezeki

Kegiatan Ican, inspirator Rumah PASTI di lahan terlantar yang dikini berhasil diolahnya bersama warga menjadi areal pertanian. -foto:agustriawan/sumeks-

SUMEKS.CO - Dari lahan kosong yang dulu dipenuhi ilalang, kini tumbuh subur sayuran hijau, ikan, dan ayam kampung. Inilah kisah inspiratif dari Rumah PASTI (Panggilan Sepenuh Hati), sebuah gerakan warga di RW 04 Kelurahan Pasar Lama, Kabupaten Lahat, yang berhasil menyulap tanah terbengkalai menjadi sumber kehidupan baru.

Lebih dari sekadar kebun, Rumah PASTI telah menjelma menjadi simbol swasembada pangan dan kemandirian ekonomi lokal. Di sinilah warga belajar bahwa lahan kecil pun bisa memberi rezeki besar, asalkan diolah dengan semangat kebersamaan dan cinta terhadap tanah sendiri.

Awalnya, area seluas hampir setengah hektar ini hanyalah bekas rumah dinas yang tak lagi terurus. Namun sejak akhir 2023, sekelompok warga berinisiatif memanfaatkannya kembali. Ican Atmaja dan beberapa tokoh masyarakat di RW 04 Kelurahan Pasar Lama menginspirasi warga lain.

Mereka mulai membersihkan lahan dan menanam sayuran cepat panen seperti cabai, tomat, dan terung.

BACA JUGA:Lomba Masak Ikan di Palembang Lahirkan Inovasi Menu Lezat, Dorong Penurunan Stunting

BACA JUGA:Tim Juri Lakukan Validasi Lapangan Terhadap 3 Besar Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Ogan Ilir

“Awalnya kami hanya ingin lahan ini hidup kembali. Tapi ternyata hasilnya bisa membantu ekonomi keluarga,” ujar Ican.

Kini, hasil panen bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga dijual ke warga sekitar. Dari hasil jual sayur dan telur ayam, warga memperoleh tambahan penghasilan yang cukup stabil. Sebagian keuntungan bahkan disisihkan untuk membeli bibit baru agar program ini terus berputar.

Salah satu kekuatan Rumah PASTI adalah semangat belajar dan inovasi warga. Mereka menerapkan sistem pertanian terpadu, di mana sayur, ikan, dan ternak saling terhubung. Limbah organik diolah menjadi pupuk alami, air kolam dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, dan sisa sayur digunakan untuk pakan ayam.

Pendekatan ini membuat ekosistem pertanian berjalan alami dan berkelanjutan. “Kami tidak punya banyak modal, tapi punya kemauan. Semua kami kerjakan dengan gotong royong,” ujar Mujianto, penyuluh pertanian lapangan yang turut mendampingi kegiatan warga.

BACA JUGA:Konsisten Jalankan Program Dekarbonisasi, Kilang Pertamina Kedepankan Inovasi dan Efisiensi Energi

BACA JUGA:Dua Inovasi Berkelanjutan Antar PTBA Raih Emas dan Perak di ICEA 2025

Kini, Rumah PASTI bukan hanya tempat bercocok tanam, tapi juga sekolah kehidupan — tempat warga saling berbagi pengetahuan, berdiskusi, dan mempererat silaturahmi.

Keberadaan Rumah PASTI memberi dampak ganda. Secara ekonomi, warga memiliki tambahan penghasilan dari hasil panen dan ternak. Secara sosial, semangat gotong royong kembali hidup.

Setiap akhir pekan, warga berkumpul di kebun, menanam bersama, atau mengatur pembagian hasil panen. Anak-anak ikut belajar menanam, sementara para ibu mengolah hasil kebun menjadi produk olahan rumahan.

“Rumah PASTI ini membuat kami merasa punya rumah kedua. Di sini kami belajar, bekerja, dan saling bantu,” tutur Ican.

Dari Gerakan Warga ke Kelompok Tani Resmi

Melihat perkembangan pesat dan dampaknya bagi warga, pada April 2025 Rumah PASTI resmi berbadan hukum sebagai Kelompok Tani Rumah PASTI. Dengan legalitas tersebut, mereka kini bisa mengakses berbagai program pelatihan, bantuan bibit, hingga kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Lahat.

BACA JUGA:Livin’ Run Fest 2025 Palembang Sukses! Hadirkan Sinergi Lari, Musik, UMKM, dan Inovasi Digital Bank Mandiri

BACA JUGA:Guru MAN 3 Palembang Raih Medali Emas Kompetisi Riset Nasional Lewat Inovasi Berbasis Kearifan Lokal

Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk aparat dan dinas terkait yang melihat potensi besar gerakan ini sebagai contoh nyata swasembada pangan lokal. Program ini dinilai mampu menghidupkan kembali semangat bertani dan menciptakan masyarakat yang tangguh secara ekonomi.

Saat ini hasil panen Rumah PASTI semakin beragam. Mulai dari semangka, labu, jagung, hingga telur ayam kampung yang dijual ke pasar lokal. Setiap panen membawa kebahagiaan tersendiri karena bukan hanya hasil bumi yang dipanen, tetapi juga rasa bangga dan persaudaraan.

“Kalau di sini bisa, berarti di mana pun bisa. Asal mau bekerja sama, tidak ada lahan yang sia-sia,” kata salah satu warga menutup perbincangan.

Rumah PASTI membuktikan bahwa swasembada pangan bukan hanya soal menanam tanaman, tapi menumbuhkan semangat, kemandirian, dan kebersamaan. Dari tanah yang dulu terlantar, kini tumbuh subur harapan baru bagi masyarakat Lahat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: