Kontingen Pornas Papua Barat Diduga Korban Pemerasan di BKB Palembang, Tukang Tato Keukeh Akui Tak Bersalah

Kontingen Pornas Papua Barat Diduga Korban Pemerasan di BKB Palembang, Tukang Tato Keukeh Akui Tak Bersalah

Kasat Pol-PP Palembang, Herizon berdialog dengan tukang tato di wilayah BKB Palembang.-Dok.Sumeks.co -

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Salah seorang atlet Futsal dari kontingen Pornas Korpri XVII asal Papua Barat diduga menjadi korban pemerasan saat hendak membuat tato di kawasan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Rabu 8 Oktober 2025.

Sontak video tersebut viral di Sosmed. Dimana, Pemerintah Kota Palembang, melalui Satpol-PP Palembang langsung bergerak cepat meminta klarifikasi dari yang bersangkutan. 

Kasat Pol-PP Palembang, Herizon berdialog dengan tukang tato di wilayah BKB Palembang yang diduga telah melakukan pemerasan terhadap pelancong lokal asal Papua itu.

Tukang Tato tersebut Keukeh bahwa ia tak bersalah dan melaksanakan apa yang telah dilakukan telah sesuai. 

BACA JUGA:Tukang Tato di BKB Kembali Berulah, Memaksa Minta Bayaran dengan Pengunjung Wanita, Ini Harapan Warganet

BACA JUGA:Gegara Jarum Tato, 5 Terdakwa Pelaku Penganiayaan Sesama Penghuni Rutan hingga Tewas Dituntut 13 Tahun Penjara

"Kalau kamu salah saya tindak. Karena kita tidak mau nama Kota Palembang jadi tercoreng, sehingga wisatawan tidak mau datang lagi ke kota kita," ungkap Herizon pada berbincang itu, Rabu.

Tukang Tato tersebut bersikeras bahwa ia merasa tak bersalah. Bahkan, ia siap ditindak jika ia terbukti melakukan pemerasan seperti yang disangkakan.

Kedua belah pihak telah melakukan konsolidasi ke Polrestabes Palembang.

Dimana, korban serta tukang tato telah dipertemukan dan telah ada solusi diberikan. 

BACA JUGA:Motif Pembunuhan Penghuni Sel Rutan Pakjo Palembang Jaksa Sebut Gegara Hilangnya Jarum Tato

BACA JUGA:Datang ke BKB Pemuda di Palembang Tiba-tiba Ditikam, Berhasil Selamat Masuk Tengah Kerumunan

Dimana diketahui, tukang tato tersebut diminta Rp1.500.000 untuk tato di tangan kirinya yang hanya sejengkal.

Namun, lantaran ia tak memiliki uang karena awalnya korban Mengira hanya Rp200 ribu, sehingga tukang tato diajak ke hotel untuk mengambil uang tunai. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait