Begini Hasilnya, Jika Akademisi, Peneliti dan Jurnalis Duduk Bersama di FGD SDGs Kampus Bina Darma Palembang

Begini Hasilnya, Jika Akademisi, Peneliti dan Jurnalis Duduk Bersama di FGD SDGs Kampus Bina Darma Palembang

Akademisi, peneliti, dan jurnalis berkumpul dalam FGD di Palembang. Topik utama: riset perguruan tinggi sebagai dasar pemberitaan isu SDGs.--

Perspektif akademisi: Banyak peneliti mengakui bahwa publikasi riset lebih difokuskan ke jurnal ilmiah dan konferensi akademik. Sementara itu, kemampuan menulis populer agar riset bisa dikonsumsi media masih terbatas.

Perspektif jurnalis: Jurnalis menilai laporan riset perguruan tinggi sering kali sulit dipahami dan minim nilai berita (news value). Selain itu, interaksi langsung antara dosen dan jurnalis masih jarang terjadi.

Peluang kolaborasi: Diperlukan model kerja sama, misalnya dengan menyusun kembali laporan riset dalam bentuk artikel populer yang mudah dipahami publik. Selain itu, jurnalis juga dapat diajak terlibat dalam proses penelitian agar lebih memahami konteks riset.

BACA JUGA:UMKM dan Brand Lokal di Era E-Commerce: Temuan Strategis Riset Ipsos 2025

BACA JUGA:Assoc. Prof. Leon A. Abdillah: Pemimpin dalam Pengembangan Literasi Riset di Indonesia

Arah Kolaborasi ke Depan: Dalam penutupan FGD, para peserta sepakat bahwa kolaborasi antara lembaga riset universitas dengan perusahaan media harus ditingkatkan.

Hasil penelitian perguruan tinggi dapat menjadi sumber terpercaya dalam pemberitaan isu-isu penting, terutama terkait SDGs.

Teknis kerja sama, menurut peserta, dapat dirumuskan lebih lanjut melalui pelatihan bersama, forum diskusi rutin, hingga kerja sama kelembagaan.

Dengan demikian, publik akan lebih mudah mengakses informasi berbasis riset, sementara media mendapatkan konten yang berkualitas dan kredibel.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait