Janice Tjen Ukir Sejarah, Menuju Gelar Perdana, Hadapi Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah di Final WTA 250

Forehand tajam antar Janice Tjen ke final WTA 250 São Paulo. Partai puncak: Tjen vs Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah--
Bagi Indonesia, langkah Tjen punya arti besar. Ia menjadi petenis putri Indonesia pertama yang mencapai final WTA sejak 2002, meneruskan jejak Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Otoritas WTA menegaskan status “first-time finalist” untuk Tjen dan lawannya, sekaligus menyoroti penampilan servis Tjen yang melonjak sepanjang pekan.
Janice Tjen lahir di Jakarta, 6 Mei 2002, dan merupakan lulusan jalur kampus Amerika Serikat: sempat memperkuat University of Oregon, kemudian pindah ke Pepperdine University pada 2021, dan lulus Sosiologi pada 2024.
Perjalanannya ke tenis profesional disebut berawal dari ajakan sahabat masa kecil, Priska Madelyn Nugroho; dengan pertimbangan biaya besar untuk tur pro, keluarga memilih jalur perguruan tinggi sebagai jembatan menuju level atas.
Di kampus, Tjen menonjolantara lain menjadi runner-up ganda NCAA 2024. Di level multievent, Tjen memperkuat Merah Putih pada Asian Games 2022 (digelar 2023) dan meraih perunggu ganda putri bersama Aldila Sutjiadi. Prestasi itu menjadi pijakan penting sebelum ledakan 2025.
Momentum besar Tjen meledak di US Open 2025: ia lolos dari kualifikasimenumbangkan unggulan ketiga kualifikasi Aoi Ito lalu di babak utama menaklukkan unggulan ke-24 Veronika Kudermetova.
Kemenangan itu menjadikannya petenis Indonesia pertama yang memenangi partai tunggal Grand Slam sejak 2003, sekaligus mengakhiri paceklik 21-22 tahun keikutsertaan Indonesia di undian utama. Perjalanan Tjen berakhir di babak kedua kala kalah dari Emma Raducanu, namun namanya telanjur menjadi sorotan di New York.
Secara peringkat, Tjen menanjak tajam sepanjang 2025. Peringkat tunggalnya mencapai No. 147 pada 18 Agustus 2025, sebelum merangsek lagi ke No. 130 per 8 September 2025lompatan yang mencerminkan hasil beruntun di ITF dan gebrakan di level WTA.
Di ganda, catatan tertingginya pada periode itu berada di sekitar No. 250–260, selaras dengan progres total paket permainannya.
Sementara itu, lawan finalnya, Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah (19), datang dengan kepercayaan diri tinggi.
Di Sao Paulo pekan ini, ia mengemas kemenangan dramatis termasuk comeback dari ketertinggalan 0-5 di set penentu sebelum menggasak Zarazúa di semifinal. Final kontra Tjen menjadi panggung pembuktian generasi baru tenis putri.
BACA JUGA:Serena Terlempar dari 50 Besar WTA
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: