Rupiah Anjlok ke Rp16.490 per Dolar AS, Gelombang Demo Picu Sentimen Negatif

Demo DPR picu sentimen negatif, rupiah tertekan di Rp16.490 per dolar AS. Investor asing waspada, UMKM terancam akibat harga impor naik.--
SUMEKS.CO- Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan tajam pada akhir pekan ini.
Berdasarkan data perdagangan pasar valuta asing, kurs rupiah menembus level Rp16.490 per 1 dolar Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 30 Agustus sore.
Pelemahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fundamental ekonomi, tetapi juga diperparah oleh situasi politik dalam negeri.
Ya terutama gelombang aksi demo di sejumlah daerah, termasuk demonstrasi besar-besaran terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPRD.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran luas, baik di kalangan pelaku pasar maupun masyarakat.
Bagi investor asing, meningkatnya ketidakstabilan politik membuat mereka mengambil langkah aman dengan memindahkan aset ke dolar AS.
BACA JUGA:Demo Core, Bapak Ini Oles Odol di Mata, Belum Kena Gas Air Matanya Perih Duluan
BACA JUGA:Gelombang Demo Menjalar, Giliran Gedung DPRD Kota Kediri Dibakar Massa dengan Bom Molotov
Sementara itu, masyarakat merasakan dampak langsung berupa kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, terutama barang impor dan bahan baku industri.
Pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Imamudin Yuliadi, S.E., M.Si., menegaskan bahwa melemahnya rupiah kali ini bukan semata karena kondisi fundamental ekonomi, melainkan dipicu sentimen negatif akibat gejolak politik.
Nilai tukar rupiah dipengaruhi faktor ekonomi dan non-ekonomi. Aksi demo di DPR menambah tekanan hingga menyentuh Rp16.300-an karena muncul sentimen negatif di pasar uang.
"Saat situasi politik tidak stabil, banyak demo, bahkan berpotensi krisis politik, para spekulan cenderung melepas rupiah dan beralih ke dolar. Inilah yang membuat rupiah melemah,” ujarnya dikutip Sumeks.co dari laman UMY.
Sentimen negatif ini membuat risiko investasi di Indonesia, atau yang dikenal dengan country risk, meningkat.
Investor global biasanya sangat peka terhadap isu politik dan keamanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: