Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Terima Anugerah Ingatan Budi, dan Keris Berlogo UAS di Riau

Tuan Guru Utadz Abdul Somad (UAS) bersma Gubenur Riau Abdul Wahid memasangkan kain sampin dan tanjak kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sat berkunjung ke Pesantren Nurul Azhar Pekanbaru. Sebilah keris bersarugkan logo UAS juga disematkan di ping--
“Pertemuan ini adalah bentuk cinta kita pada negeri ini. Semoga terus melekatkan hati kita untuk melakukan yang terbaik bagi Indonesia,” ujar Kapolri saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada lima anak.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Sigit juga menyampaikan pandangan tentang pentingnya evaluasi, kritik, dan keterbukaan institusi Polri terhadap masukan publik.
BACA JUGA:NAH, Ketua KPK Temui Kapolri dan Kejagung Secara Tertutup
“Kami sebagai Polisi banyak hal yang perlu diperbaiki. Saya pribadi senang melihat kritik, bahkan di TikTok. Itu bagian dari memperbaiki diri dan memperbaiki institusi,” ucapnya sambil tersenyum.
Ia juga mengutip pernyataan Rocky Gerung: “Musuh satu terlalu banyak, teman seribu masih kurang,” sebagai bentuk ajakan membangun solidaritas bersama semua elemen bangsa.
LAMR juga menyoroti pentingnya dukungan dan kerja keras seluruh personel Polri di Riau, terutama para Kapolda sebelumnya yang turut membangun citra positif Kepolisian di mata masyarakat adat.
Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, dikenal dengan inovasi Dasbor Lancang Kuning yang efektif menanggulangi karhutla.
Irjen Pol Mohammad Iqbal, dengan tagline “Together We Are Strong” yang menekankan sinergi antara polisi dan masyarakat.
Irjen Herry Heryawan, Kapolda saat ini, dengan slogan “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”, menegaskan komitmen Polri terhadap budaya lokal.
BACA JUGA:Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Ustadz Abdul Somad Sempat Terjebak 30 Menit
Kunjungan Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Riau ini menandai lebih dari sekadar kunjungan resmi. Ini adalah momen persaudaraan, budaya, dan kepercayaan yang ditanamkan oleh masyarakat Melayu kepada pemimpin nasional.
Penghargaan Ingatan Budi, keris kehormatan, serta pengakuan sebagai anak adat Melayu membuktikan bahwa kepemimpinan yang presisi bukan hanya soal ketegasan dalam hukum, tetapi juga soal kerendahan hati, kebijakan lokal, dan keberpihakan terhadap rakyat kecil.
“Hari ini kami mendapat sahabat-sahabat dan saudara baru. Semoga hubungan ini terus terjaga, untuk Indonesia yang lebih bersatu,” tutup Kapolri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: