Bahaya BPA Mengintai! Ganula Mengancam 111 Juta Konsumen di Indonesia

Bahaya BPA Mengintai! Ganula Mengancam 111 Juta Konsumen di Indonesia

Waspadai bahaya BPA di balik galon lanjut usia. --

BPA adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam pembuatan plastik dan resins, dan telah terbukti memiliki efek negatif pada kesehatan manusia.

BPA dikenal sebagai endokrin disruptor, yang berarti bahwa zat ini dapat meniru hormon tubuh manusia dan mengganggu fungsi hormonal.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama dalam mengganggu perkembangan anak dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Selain itu, BPA juga dapat memengaruhi sistem reproduksi dan metabolisme tubuh.

BACA JUGA:Polres OKI Bakti Kesehatan ke Penyandang Disabilitas Sambut Hari Bhayangkara ke-79

BACA JUGA:Realme C71, Baterai Super Jumbo 6.300 mAh dan Harga Nggak Nyangka, Cuma Segini!

Survei KKI dan Dampaknya pada Konsumen Indonesia

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh KKI di lima kota besar di Indonesia, ditemukan bahwa banyak galon air minum yang telah melewati usia pakainya masih beredar di pasaran.

Hal ini sangat berisiko karena semakin lama usia galon, semakin tinggi pula kemungkinan BPA akan larut ke dalam air yang dikonsumsi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sekitar 40 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi air minum dari galon, yang berarti sekitar 111 juta orang berpotensi terpapar BPA dari galon yang sudah terlalu tua.

Data ini semakin mengkhawatirkan ketika merujuk pada temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2021–2022, yang menunjukkan bahwa kadar BPA di beberapa wilayah sudah melewati batas aman yang ditetapkan, yaitu 0,6 bagian per juta (bpj).

BACA JUGA:Anak Angkat di Palembang Palsukan KK untuk Kepentingan Pribadi, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

BACA JUGA:Niat Beli Hp Baru di Mall, Ibu dan Anak di Palembang Jadi Korban Jambret, Uang Lenyap

Melihat situasi ini, KKI mendesak pemerintah untuk segera menetapkan regulasi yang mengatur batas usia pakai galon guna ulang serta mewajibkan pelabelan peringatan mengenai bahaya BPA pada produk galon.

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa konsumen tidak hanya terlindungi dari risiko kesehatan, tetapi juga mendapatkan informasi yang jelas mengenai batas aman penggunaan galon air minum.

Menurut David Tobing, tanpa adanya regulasi yang jelas, konsumen terancam terpapar zat berbahaya tanpa menyadarinya.

"Kita harus menjaga kesehatan generasi mendatang dengan langkah-langkah preventif yang tepat, salah satunya dengan membatasi penggunaan galon air minum guna ulang yang sudah tidak layak pakai."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait