Bahaya BPA Mengintai! Ganula Mengancam 111 Juta Konsumen di Indonesia

SUMEKS.CO - Galon air minum yang digunakan di rumah tangga mungkin tampak seperti barang yang tidak terlalu diperhatikan.

Namun, tahukah Anda bahwa galon tersebut dapat berisiko membahayakan kesehatan jika telah digunakan lebih lama dari yang seharusnya?

Hal ini terutama berlaku pada galon guna ulang yang sering disebut dengan istilah "Ganula" (Galon Lanjut Usia), yang berpotensi mencemari air minum dengan zat kimia berbahaya, seperti Bisphenol A (BPA).

KKI Desak Regulasi Terkait Usia Pakai Galon Guna Ulang

Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) baru-baru ini mengungkapkan keprihatinan tentang ketidakjelasan regulasi terkait masa pakai galon guna ulang.

BACA JUGA:S Pen Samsung Kini tanpa Bluetooth, Tapi Justru Lebih Bisa Diandalkan

BACA JUGA:UIN Raden Fatah Gelar Aksi Donor Darah Massal, Jawab Kebutuhan 7000 Kantong Darah per Bulan

David Tobing, Ketua KKI, menyoroti pentingnya aturan yang jelas mengenai usia galon air minum guna ulang.

Ia mengatakan bahwa setiap barang konsumsi pasti memiliki usia pakai, namun tidak halnya dengan galon guna ulang yang tidak mencantumkan masa kedaluwarsa atau batas usia pemakaiannya.

Galon yang sudah berumur lebih dari dua tahun berisiko membawa zat kimia berbahaya. --

Menurut para ahli, galon air minum seharusnya hanya digunakan maksimal 40 kali, yang berarti jika satu galon digunakan satu kali dalam seminggu, maka usia pakainya hanya sekitar satu tahun.

"Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena banyak galon yang sudah berusia lebih dari dua tahun masih beredar di masyarakat tanpa ada pengawasan yang memadai," ujar David.

BACA JUGA:Edison Puji Resiliensi Bank Sumsel Babel meski Penerimaan Dividen Turun 19,8 Persen

BACA JUGA:Mahasiswi di OKU Klarifikasi Rumahnya Digeledah KPK, Oh Ternyata

Risiko Paparan BPA dan Dampaknya pada Kesehatan

Selain umur galon yang semakin tua, masalah utama yang timbul adalah risiko kontaminasi BPA (Bisphenol A) yang dapat terkandung dalam plastik galon.

Sumber: