Ledakan Maut saat Musnahkan Amunisi Kadaluarsa Tewaskan 13 Orang di Garut

Ilustrasi tragedi maut pemusnahan amunisi kadaluarsa di Garut sebabkan 13 orang meninggal--
Sebagian dari mereka diduga tengah beraktivitas di ladang atau sekadar menonton dari kejauhan, tak menyangka bahwa lokasi tersebut belum sepenuhnya aman.
Evakuasi korban berlangsung dramatis
Tim gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera diterjunkan ke lokasi.
Seluruh jenazah dibawa ke RSUD Pameungpeuk, untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Garis polisi pun dipasang ketat di sekitar lokasi untuk mencegah warga mendekat, sementara tim forensik dan penyidik TNI melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sementara, panglima Kodam III/Siliwangi dalam keterangannya menyatakan duka mendalam atas insiden ini dan berjanji akan menyelidiki penuh penyebab ledakan.
"Kami akan membentuk tim investigasi independen untuk menelusuri kemungkinan kelalaian prosedural dan mengevaluasi sistem pengamanan selama pemusnahan amunisi," ujarnya.
Atas peristiwa itu, membuat masyarakat mempertanyakan mengapa warga sipil bisa berada di area yang seharusnya steril dari aktivitas non militer.
Tidak sedikit yang menilai, bahwa standar keselamatan dan keamanan harus diperketat demi mencegah tragedi serupa terjadi kembali.
Peristiwa ini menjadi pengingat pahit bahwa penanganan bahan peledak, meski sudah tidak aktif, tetap menyimpan risiko besar.
Tragedi di Garut tak hanya menyisakan duka, tetapi juga menuntut evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi tidak hanya di Garut namun seluruh wilayah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: