Progres Pembangunan Jalan Tol Palembang-Jambi Per April 2025, Dikebut dengan Inovasi Teknologi dan Strategi

Progres Pembangunan Jalan Tol Palembang-Jambi Per April 2025, Dikebut dengan Inovasi Teknologi dan Strategi

Penampakan progres pembangunan Jalan Tol Palembang-Jambi per April 2025, yang tengah dikebut oleh PT Hutama Karya. --

Progres Pembangunan Jalan Tol Palembang-Jambi Per April 2025, Dikebut dengan Inovasi Teknologi dan Strategi

 

PALEMBANG, SUMEKS.CO - PT Hutama Karya (Persero) terus mendukung kebijakan Pemerintah yang berfokus pada kesejahteraan melalui pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II.

Seperti, Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dengan total panjang 170 km. Pembangunan jalan tol ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antar provinsi sekaligus menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menerangkan, progres konstruksi bervariasi hingga April 2025.

Seksi 1 (Betung-Tungkal Jaya 62,38 km) mencapai 15,29 persen konstruksi dan 25,47 persen pembebasan lahan. Seksi 2 (Tungkal Jaya-Bayung Lencir 54,32 km) baru mencapai 4,79 persen konstruksi dan 20,25 persen pembebasan lahan. 

BACA JUGA:Pembangunan Jalan Tol Palembang-Jambi Digeber, 2026 Tol Trans Sumatera Target Tersambung

BACA JUGA:Tol Palembang-Jambi Beroperasi 2027, Pangkas Waktu Tempuh Hanya 3 Jam dari 7 Jam Lewati Lintas Sumatera

Sementara Seksi 4 (Tempino-Ness 18,5 km) menjadi yang paling progresif dengan 80,04 persen konstruksi dan 98,72 persen pembebasan lahan.

"Proyek ini terbagi ke dalam empat seksi, yaitu Seksi 1, 2, dan 4 yang masing-masing direncanakan penyelesaiannya bertahap mulai Juni 2025, hingga kuartal 4 tahun 2026. Sementara Seksi 3 Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino telah beroperasi, dan sebelumnya dibangun oleh KSO Hutama Karya dengan skema Dukungan Konstruksi," papar Adjib.

Adjib menambahkan, pembangunan tol dikebut dengan inovasi teknologi dan strategi percepatan. Proyek ini telah menciptakan 4.620 lapangan kerja selama konstruksi. 

Adapun, Hutama Karya menerapkan Building Information Modelling (BIM) untuk integrasi desain digital, UAV Lidar untuk pemetaan topografi real-time, dan dashboard ArcGIS untuk pemantauan harian progres konstruksi yang terintegrasi dengan data lapangan.

BACA JUGA:LUAR BIASA! Inilah Penampakan Tol Palembang-Jambi dari Udara

BACA JUGA:Periode Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, 2,9 Juta Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait