Lapas Narkotika Muara Beliti Latih Warga Binaan Jadi Pengusaha Tempe Mandiri

Lapas Narkotika Muara Beliti Latih Warga Binaan Jadi Pengusaha Tempe Mandiri

Warga binaan Lapas Narkotika Muara Beliti mengikuti pelatihan pembuatan tempe dan keripik tempe sebagai bekal kemandirian ekonomi setelah masa hukuman. --

Selain itu, produk ini juga telah didaftarkan ke Kementerian Agama untuk mendapatkan label Halal, sehingga bisa dijual dengan jaminan kualitas yang terjamin.

Selama pelatihan, para peserta tidak hanya diajarkan cara membuat tempe dan keripik tempe, tetapi juga diberikan pengetahuan tentang proses fermentasi yang benar, manajemen produksi, serta standar kebersihan yang harus dijaga agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi.

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Kolaborasi dengan KPKNL Lahat untuk Optimalisasi Pengelolaan Aset Negara

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Salurkan Bantuan Sosial untuk Keluarga Warga Binaan, Dukung Program Akselerasi Kemenkumham

Program pelatihan ini dirancang agar warga binaan tidak hanya terampil dalam produksi, tetapi juga memiliki pemahaman mengenai pentingnya kualitas dan higienitas produk yang dihasilkan.

“Pelatihan ini juga mengajarkan mereka mengenai manajemen usaha, bagaimana menjaga kualitas produk, dan bagaimana cara memasarkan produk mereka secara efektif. Kami ingin mereka memiliki kemampuan untuk mengelola usaha mereka sendiri setelah keluar dari lapas,” tambah Ronald.

Sebagai bagian dari langkah menuju kemandirian ekonomi, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti tidak hanya melaksanakan pelatihan keterampilan, tetapi juga aktif membangun kerjasama dengan industri rumah tangga di sekitar wilayah Kabupaten Musi Rawas.

Hal ini dimaksudkan untuk membangun sinergi antara lapas dengan masyarakat sekitar, serta membuka peluang pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan oleh warga binaan.

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Pertanian Brandgang

BACA JUGA:Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar

Setelah selesai mengikuti pelatihan, produk tempe dan keripik tempe hasil karya warga binaan akan dipasarkan tidak hanya di lingkungan internal Lapas, tetapi juga lebih luas lagi ke masyarakat.

Dengan demikian, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti diharapkan dapat memperoleh citra positif sebagai lembaga yang tidak hanya menjalankan tugasnya dalam hal pemasyarakatan, tetapi juga aktif dalam kegiatan produktif yang memberikan manfaat ekonomi bagi para warganya.

“Harapan kami, produk keripik tempe ini nantinya bisa dipasarkan secara lebih luas, sehingga warga binaan dapat merasakan manfaatnya, dan Lapas Muara Beliti bisa dikenal sebagai lembaga yang memiliki program produktif dan mendukung kemandirian ekonomi,” tutup Kalapas Ronald.

Dengan adanya pelatihan ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti tidak hanya mencetak warga binaan yang lebih terampil, tetapi juga membantu mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah menjalani hukuman.

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Pengawasan, Lapas Muara Beliti Hadiri Rapat TIMPORA 2024 untuk Keamanan Wilayah Lubuklinggau

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait