Lapas Narkotika Muara Beliti Latih Warga Binaan Jadi Pengusaha Tempe Mandiri

Warga binaan Lapas Narkotika Muara Beliti mengikuti pelatihan pembuatan tempe dan keripik tempe sebagai bekal kemandirian ekonomi setelah masa hukuman. --
MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang tidak hanya berkaitan dengan aspek hukum, tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi bagi warga binaannya.
Salah satu bentuk dukungan terhadap program kemandirian ini adalah pelatihan pembuatan tempe dan keripik tempe yang digelar bekerjasama dengan industri rumah tangga di sekitar Kabupaten Musi Rawas.
Pelatihan ini, yang diikuti oleh 12 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), bertujuan untuk menambah keterampilan mereka sehingga setelah masa hukuman selesai, mereka dapat membuka usaha mandiri.
Ini merupakan bagian dari implementasi salah satu dari 13 program akselerasi yang digagas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Agus Andrianto, yang bertujuan untuk menciptakan lapas yang lebih produktif dan berperan aktif dalam mencetak warga binaan yang memiliki keterampilan untuk kembali ke masyarakat dengan bekal usaha.
BACA JUGA:Kebersihan Sebagai Kunci Kesehatan, Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gelar Aksi Bersih-Bersih Rutin
BACA JUGA:3 Narapidana Lapas Muara Beliti Ikuti Natal Nasional 2024
Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menjelaskan bahwa pelatihan semacam ini dilakukan secara rutin tiap tahun dengan berbagai macam bidang keterampilan.
Hal ini bertujuan agar warga binaan memiliki kemampuan yang bisa mereka manfaatkan setelah bebas, serta membuka peluang kerja bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha.
Salah satu keterampilan yang dipilih kali ini adalah pembuatan tempe dan keripik tempe, yang diyakini memiliki potensi pasar yang cukup besar, baik secara lokal maupun lebih luas.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga mendorong warga binaan untuk berkreasi dan berpikir lebih produktif. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap mereka dapat membuka lapangan usaha di masa depan, serta dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat,” ungkap Ronald.
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gelar Pertandingan Bola Voli untuk Dukung Pembinaan Fisik dan Mental
Tempe dan keripik tempe dipilih sebagai produk unggulan karena tempe adalah makanan tradisional yang sudah sangat familiar di Indonesia, serta memiliki banyak penggemar.
Dengan menambah nilai produk menjadi keripik tempe, para warga binaan dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya tarik produknya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: